Tim besutan Nicolas Vives itu terus berjuang untuk menyamakan skor, upayanya cukup berhasil setelah mendekatkan jarak menjadi 19-20.S
Sayangnya poin kembali terbuang percuma saat pemain jump serve pemain LavAni membentur net.
Kesalahan serupa juga dilakukan pemain Bhayangkara, Alfin Daniel saat jump serve nya menabrak net. LavAni maskh tertinggal 20-21.
Pantang menyerah LavAni akhirnya membuahkan hasil saat mampu menyamakan kedudukan pada 22-22.
Bhayangkara merespons dua angka untuk set point, LavAni memaksa deuce lewat sumbangsih pemain asing mereka, Leandro Martins.
Meski demikian, situasi justru berbalik saat Bhayangkara Presisi mencuri kemenangan yang ditutup dengan spike Leandro yang melebar.
Berlanjut ke set keempat, kejar-kejaran angka terjadi hingga skor berimbang pada 7-7.
LavAni membuka keunggulan dua angka pada 10-8. Namun Bhayangkara Presisi mampu menyamakan kedudukan menjadi 10-10. Rendy Tamamilang bermain baik pada laga final kali ini.
Skor tetap bertahan imbang pada 17-17 LavAni masih dalam situasi tertekan. Sebaliknya Bhayangkara Presisi cukup menikmati permainan.
LavAni membuka asa mereka untuk merebut set keempat setelah mencatatkan set point dengan keunggulan 24-20. Pemenang akhirnya harus ditentukan hingga set kelima setelah LavAni menang 25-22.
Pada set pamungkas, penampilan kembali ditunjukkan LavAni usai membuka keunggulan empat angka pada 7-3.
LavAni makin di atas angin setelah berhasil unggul 12-7. Kemenangan di depan mata saat LavAni mencatatkan Championship point pada 14-8.
Reli panjang di akhir laga yang diakhiri dengan spike Fahri Septian membawa LavAni back-to-back juara.
Hasil ini sekaligus mengakhiri rivalitas LavAni dengan Bhayangkara Presisi dengan empat kemenangan pada musim ini.
Baca Juga: Grand Final Proliga 2023 - Mental Berbicara Saat Bandung bjb Jadi Juara
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar