Kebanyakan kesalahan mereka datang dari pukulan yang terlalu melebar ke arah baseline atau bola membentur net.
Lawan sulit mengembangkan permainan sehingga Praveen/Melati berhasil mempertahankan momentum sampai mengunci kemenangan 21-13.
Pada gim kedua, permainan lawan sedikit berubah.
Tempo yang diterapkan berbeda. Lawan yang terus mencecar area forehand lebih sering mendapat poin hingga Praveen/Melati harus kehilangan gim kedua.
Sedangkan gim ketiga juga tidak diawali dengan manis.
Kampiun All England Open 2020 itu terus tertinggal dan tak pernah sekalipun unggul poin dengan nyaman sampai interval.
Servis eror justru sering muncul dari Melati. Backhand smes Praveen juga kerap menyangkut di net. Ini membuat mereka semakin tertinggal 11-15.
Praveen/Melati sempat mengejar bahkan menyakakan kedudukan hingga 16-16.
Bahkan saat lawan mencetak match point dengan keunggulan dua angka, Praveen/Melati dapat menyelamatkan untuk menciptakan deuce.
Baca Juga: Ahsan/Hendra Lagi-lagi Bikin Legenda Ganda Putra China Terpana
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar