Tentunya ini harus menjadi perhatian besar karena keselamatan para pembalap terancam bahaya.
Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) turut menyoroti aspek keamanan sirkuit ini.
Dia sudah mengajukan keluhan terkait Sirkuit Algarve dari sisi batu gravel yang tidak dalam ukuran yang normal dan membahayakan pembalap.
"Sudah empat tahun kami meminta untuk mengubah keamanan trek ini," ungkap Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Motorsport.com.
"Karena pertama kali kami tiba di sini bersama tim saya, saya mengirim gambar kerikil ke Franco Uncini (mantan bos FIM) karena terlalu besar."
"Itu tidak biasa. Tahun lalu, ketika saya membawa kerikil ke garasi (setelah tabrakan) semua orang tersenyum kepada saya dan menertawakan saya atas apa yang saya lakukan."
“Dan tidak ada yang berubah, sampai jatuhnya Di Gia (Di Giannantonio), yang sudah terlambat, karena jatuhnya Martin [di tahun 2021] cukup mudah dipahami bahwa ada masalah."
Selain itu kritikan juga datang dari Marc Marquez (Repsol Honda) yang berharap adanya air fence di tempat Espargaro terpental.
"Mereka harus pasanga air fence di sana. Saya pikir motor itu menabrak dia," ujar Marquez.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar