Sebenarnya bukan hanya Marquez saja yang melakukan hal itu.
Hanya saja, nama besar sebagai juara dunia delapan kali membuat Si Semut dari Cervera lebih menonjol daripada pembalap-pembalap lainnya.
Selain itu kengototan Marquez dalam mengikuti pembalap tercepat, termasuk ikut masuk ke pit lane hingga menolak pergi walau diusir, menjadi pembeda.
Marquez pun tidak malu untuk mengakuinya.
"Dengan Honda sekarang, kami butuh slipstream. Ini bukan cara paling sopan untuk membukukan waktu lap," kata Marquez dalam interviu di parc ferme.
"Tapi ini adalah salah satu kekuatan saya dan saya harus memanfaatkannya. Selain itu tidak mudah membuntuti pembalap," imbuhnya.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada peningkatan apapun yang dilakukan Marquez dan timnya sendiri kecuali memanfaatkan lawan.
Marquez membeberkan adanya peningkatan berkat penyesuaian gaya berkendaranya. Menariknya, saran ini justru datang dari timnya.
"Tentu saja saya tidak akan secara gamblang mengatakan apa saja yang mereka katakan kepada saya," ucap Marquez merahasiakan, dikutip dari Speedweek.
Baca Juga: MotoGP Portugal 2023 - Menggila pada Sprint, Marquez Ogah Cepat Puas
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar