"Gregoria dan Apriyani/Fadia sudah tampil maksimal hingga ke semifinal. Sayang, Apri harus mundur karena cedera bahu," ucap Rionnya.
"Sedangkan Gregoria tidak bisa memanfaatkan kesempatan terbuka untuk lolos ke final," imbuhnya.
Di gim ketiga, tunggal putri asal Wonogiri itu sebenarnya masih imbang sampai 17 sama.
Sayang setelah itu banyak poin hilang akibat kesalahan sendiri.
"Gregoria sebenarnya ada peluang. Sayang di poin-poin tua gim ketiga malah banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan," kata Rionny mengevaluasi.
"Seandainya, dia bisa lebih fokus dan bisa me-manage pikirannya, hasilnya bisa lain."
"Dia memang harus lebih pintar menguasai lapangan. Kalau tidak banyak membuat kesalahan (sendiri), lawan pun juga kesulitan untuk mengalahkan Gregoria," tambah kakak Rexy Mainaky itu.
Penyesalan Rionny atas kekalahan Gregoria tidak lepas dari fakta bahwa mantan juara dunia junior itu memang masih belum memenangkan gelar apapun di kancah turnamen BWF World Tour.
Kini, Rionny berharap hasil pencapaian di semifinal tetap bisa membawa tren bagus Gregoria menuju turnamen selanjutnya di Spain Masters 2023 (28 Maret - 2 April).
"Seandainya Gregoria bisa menang dan lolos ke final, kans juara juga bertambah besar. Motivasinya pasti juga akan naik. Dan hasil bagus di Swiss ini tentu akan membawa pengaruh yang positif saat dia melanjutkan pertandingan ke Spanyol," kata Rionny.
Baca Juga: Swiss Open 2023 - Gregoria Soroti Kelemahan usai Terhenti di Semifinal
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar