China keluar sebagai juara pada nomor ganda campuran setelah Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin mengandaskan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (Malaysia) melalui rubber game.
Sementara itu, Pornpawee Chochuwong (Thailand) membungkam asa satu-satunya wakil Eropa pada babak final, Mia Blichfeldt (Denmark), dua gim langsung.
Chochuwong sebelumnya menyingkirkan dua tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani (perempat final) dan Gregoria Mariska Tunjung (semifinal) dalam perjalanan menuju tangga juara.
Di lain sisi, Indonesia gagal meneruskan pencapaian pada Swiss Open 2022 karena tidak ada wakil yang tersisa pada partai final.
Pada Swiss Open 2022, Indonesia mendapat gelar dari Jonatan Christie (tunggal putra) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra).
"Secara umum, saya tentu tidak puas karena tidak ada titel juara yang bisa direbut pemain Indonesia dari turnamen Swiss Terbuka tahun ini. Padahal, tahun lalu masih ada dua gelar yang kita raih," kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky dilansir BolaSport.com dari PBSI.
"Gregoria dan Apriyani/Fadia sudah tampil maksimal hingga ke semifinal. Sayang, Apri harus mundur karena cedera bahu. Gregoria tidak bisa memanfaatkan kesempatan terbuka untuk lolos ke final."
Menurut Rionny, Gregoria sebenarnya memiliki peluang. Tetapi di poin-poin tua gim ketiga, dia banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan lawan.
"Seandainya, dia bisa lebih fokus dan bisa me-manage pikirannya, hasilnya bisa lain," ujar Rionny.
"Dia memang harus lebih pintar menguasai lapangan. Kalau tidak banyak membuat kesalahan, lawan pun juga kesulitan untuk mengalahkan Gregoria. Seandainya Gregoria bisa menang dan lolos ke final, kans juara juga bertambah besar," tutur Rionny.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tournamentsoftware.com |
Komentar