Tanpa Marquez, Mir harus mampu 'memimpin' tim Repsol Honda dalam mengarungi seri kedua dengan hasil lebih menjanjikan.
Pada seri pembuka di Portugal pekan lalu, Mir belum memiliki kesan manis sebagai jagoan anyar tim berlogo sayap tunggal itu.
Saat lomba sprint, ia gagal finis akibat terjatuh saat mencoba menyalip Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Sedangkan pada sesi balapan utama, pembalap asal Spanyol itu harus puas finis di posisi ke-11 karena terhambat penalti lap panjang.
"Kami mengembangkan beberapa ide baru di Portugal dan saya berharap bisa mengembangkannya lebih lanjut di Argentina," katanya.
"Di Portugal kami menyelesaikan sprint dan balapan tanpa insiden serius, Puji Tuhan untuk itu."
"Namun insiden dengan Quartararo mungkin bisa dinilai dengan cara lain," katanya lagi.
Di satu sisi, pembalap berusia 25 tahun itu menyadari absennya Marquez bakal membuat tugasnya menjadi lebih menantang pada seri Argentina pekan ini.
Terlebih situasi di dalam tim Honda sedang krisis dan masih terus berupaya menutup celah dari pabrikan lain.
"Kami hanya perlu meningkatkan RC213V di semua area. Setiap kilometer akan membantu kami (untuk mengumpulkan data, red)," ucap Mir.
"Tentu saja, dia hilang. Marc adalah Marc dan dia akan terus selalu menjadi tolok ukur bersama bagi kami untuk melangkah," lanjutnya.
Baca Juga: Pengamat MotoGP Sindir Hukuman Marc Marquez, 'Itu Tidak Ringan tapi Sangat Ringan'
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar