BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP Carlo Pernat, merasa saat ini Marc Marquez menjadi musuh bagi para pembalap lainnya.
Marquez menjadi sorotan menyusul aksinya pada seri MotoGP Portugal 2023 pekan lalu di Sirkuit Algarve pekan lalu.
Dalam seri pembuka MotoGP 2023 itu, Baby Alien menjadi penyebab kecelakaan mengerikan yang melibatkan dua rider lainnya.
Manuver agresif Marquez di tikungan 3 menyeret Jorge Martin (Pramac Racing) dan Miguel Oliveira (RNF Team) ke arena gravel.
Akibat insiden tersebut, sanksi berupa double long lap penalty pun diberikan kepada Marquez untuk balapan selanjutnya di Argentina.
Pada Senin (27/3/2023), pembalap 30 tahun itu memutuskan absen pada GP Argentina pekan ini menyusul cedera patah tulang metacarpal akibat insiden itu.
Bola liar terkait sanksi yang dilayangkan sebelumnya pun bergulir seiring langkah yang diambil Marquez untuk absen pada seri selanjutnya.
Pemilihan kata yang memicu penafsiran beragam membuat Steward memberikan klarifikasi pada keesokan harinya, Selasa (28/3/2023).
Mereka memastikan bahwa hukuman tersebut harus dijalani Marquez pada penampilan sebelumnya saat dia kembali lagi ke lintasan.
Baca Juga: MotoGP Argentina 2023 - Sisi Garasi Joan Mir Melompong Tanpa Marquez
Merujuk pada kasus-kasus sebelumnya, Steward hampir selalu menunjuk secara jelas pada balapan mana seorang rider harus menjalani hukumannya.
Perubahan ini mengundang Honda untuk mengambil langkah di mana mereka telah mengajukan banding atas inkonsistensi dari Steward Panel MotoGP.
Pengamat MotoGP kondang asal Italia pun ikut buka suara terkait hukuman yang dijatuhkan kepada peraih delapan gelar juara dunia tersebut.
Menurut Pernat, hukuman itu merupakan hukuman yang sangat ringan bagi Marquez yang menurutnya sangat membahayakan Oliveira.
Baca Juga: Tak Terima Hukuman Marc Marquez Direvisi, Honda Ajukan Banding ke Pengadilan
"Penalti untuk Marquez itu bukan hukuman yang ringan, tapi sangat ringan," kata Pernat, seperti dilansir dari laman Motosan.
"Dia membuat kesalahan besar yang berpotensi terhadap kematian seseorang," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, pria yang pernah menjadi manajer Valentino Rossi itu juga tidak ketinggalan menyoroti sikap Honda.
Menurutnya, pembelaan yang dilakukan pabrikan asal Tokyo, Jepang tersebut merupakan hal yang lumrah dilakukan sebuah tim kepada ridernya.
"Umumnya pabrikan membela pembalapnya," ucap Pernat menjelaskan.
"Mereka akan mengatakan ada permasalahan teknis dan itu sesuai yang dia perkirakan."
"Ini tak bermaksud tidak menghormati Honda, karena jika dia memiliki ban dengan kondisi dingin Anda harusnya tahu," imbuhnya.
Di mata Pernat, insiden ini membuat Marquez kini seperti menjadi 'public enemy' alias musuh besar bagi para pembalap MotoGP lainnya.
Banyak pembalap yang murka dengan aksi ugal-ugalan rekan setim Joan Mir tersebut pada seri MotoGP Portugal 2023.
Seorang juara dunia seperti Marquez seharusnya bisa berpikir panjang alih-alih tampil agresif dan berujung merugikan banyak pihak.
"Apalagi kalau Anda seorang juara dan menjadi fenomena tersendiri," kata Pernat menegaskan.
"Anda harus bisa mengaturnya dengan baik bukan merusak jalannya balapan."
"Ini bukan karena Bagnaia menang, dia akan tetap bisa menang tapi Anda tidak bisa balapan seperti itu."
"Saya pikir banyak pembalap yang murka kepada Marquez," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Marquez Digunjingkan Bagnaia, Vinales dan Bezzecchi di Belakang Podium
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar