BOLASPORT.COM - Kepala Tim RNF Racing, Razlan Razali, merasa marah, kesal dan emosi dengan manuver agresif Marc Marquez yang turut merugikan pembalapnya, Miguel Oliveira.
Kemarahan Razlan Razali tidak terbendung.
Pria asal Malaysia itu sama sekali tidak bisa menyembunyikan amarahnya ketika membicarakan insiden kecelakaan pada balapan MotoGP Portugal (26/3/2023).
Marquez melakukan manuver ceroboh pada lap ketiga sehingga menabrak dua pembalap lainnya yaitu Miguel Oliveira dan Jorge Martin (Prima Pramac).
Oliveira paling dirugikan. Pembalap tuan rumah itu gagal mempersembahkan hasil bagus di depan publik negaranya.
Podium sebenarnya berada di jangkauan Oliveira karena saat disundul Marquez dia sedang berada di posisi kedua.
Ditambah lagi cedera pada ligamen menyebabkan Oliveira harus melewatkan seri berikutnya yaitu MotoGP Argentina pada 31 Maret - 2 April 2023.
Marquez sendiri juga mengalami cedera retak tulang metakarpal sehingga juga tidak dapat tampil pada balapan berikutnya.
Kini, Razali hanya bisa gigit jari. Dia tidak habis pikir, bagaimana pembalap dengan jam terbang tinggi seperti Marquez terus tampil secara agresif.
Baca Juga: MotoGP Argentina 2023 - Saat Ambisi Bastianini Dibalas Respek Bagnaia
Dalam wawancara kepada Speedweek, Razali meluapkan semua unek-uneknya dengan gamblang.
Satu hal yang disoroti adalah hukuman FIM MotoGP Steward kepada Marquez. Si Alien 'hanya' menerima penalti double long lap.
"Setelah hari Minggu, semua orang membicarakan insiden tersebut, dan semuanya setuju bahwa dia (Marquez) sudah berkali-kali melakukan kesalahan seperti ini sebelumnya!" tegas Razali.
"Dan apa yang kami lihat di Portimao kemarin itu sangat mengejutkan."
"Kami berharap ada hukuman yang lebih berat. Tetapi, apa, double long lap? Anda hanya bisa menyebutnya sebagai lelucon!" cetus Razali.
Absennya Oliveira pada MotoGP Argentina membuat kemarahan Razali sudah mencapai ubun-ubun.
Oliveira sejatinya diproyeksikan untuk bisa membawa RNF bersaing di posisi depan dengan catatan lima kemenangan lomba MotoGP yang dimilikinya.
"Saya tidak akan mengeluhkan apa yang sudah terjadi. Saya menerimanya," kata Razali.
"Tapi, saya masih sangat marah pada hari Senin, terutama ketika saya pergi ke Lisbon dan mendapat hasil pemeriksaan medis bahwa Miguel tidak bisa balapan."
Baca Juga: Dibela Honda, Pengamat Anggap Marc Marquez Sedang Jadi 'Public Enemy' MotoGP
"Itu menjadi pukulan berat bagi saya. Saya menjadi lebih marah, kami sangat kesal!" timpalnya.
RNF telah mengeluarkan sikap bahwa diperlukan hukuman yang lebih berat untuk membuat pembalap jera.
Razali mengaku tidak masalah jika nantinya pembalapnya sendiri yang menerima hukuman.
Pria lulusan Edith Cowan University itu mencontohkan bagaimana timnya juga pernah memiliki pembalap sembrono seperti Darryn Binder.
"Kami pernah punya Darryn Binder juga kok! Dia pernah menabrak Dennis Foggia yang saat itu sedang berjuang menjadi juara Moto3 pada 2021," ujar Razali.
"Jika itu terjadi pada kami dan hukuman diberikan, kami menerimanya," sindir Razali.
"Semua orang lalu mewaspadai Darryn setelah itu, mereka takut ada insiden lain, pun demikian kami saat MotoGP 2022 kemarin."
"Kami di dalam tim juga khawatir karenanya. Tetapi kami terkesan karena pembalap kami mampu tampil dengan hati-hati," tambahnya.
Kritik Razali juga tertuju kepada Steward yang sempat membuat blunder karena menempatkan penalti Marquez saat MotoGP Argentina yang dilewatkannya.
Baca Juga: MotoGP Argentina 2023 - Saat Ambisi Bastianini Dibalas Respek Bagnaia
Upaya Steward melakukan klarifikasi dua hari berselang akhirnya dijawab dengan banding oleh Honda.
"Saya rasa Steward harus merumuskan keputusan dengan lebih baik," ucap Razali.
"Mungkin mereka tidak sadar saat menjatuhkan vonis hukuman, ada kemungkinan Marc Marquez tidak fit untuk MotoGP Argentina."
"Karena jelas hukumannya hanya berlaku saat pembalap kembali ke sirkuit. Mereka harusnya lebih pintar soal itu."
Baca Juga: Bos Ducati Mulai Jengkel, Marc Marquez Diharap Tak Ugal-ugalan Lagi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar