BOLASPORT.COM - Winger timnas U-20 Indonesia, Hugo Samir, harus mengubur mimpinya setelah skuad Garuda Nusantara gagal tampil di Piala Dunia U-20 2023.
Seperti diketahui, FIFA resmi mencabut Indonesia jadi tuan rumah di ajang tersebut.
Hasilnya, skuad Garuda Nusantara tidak bisa bermain di event kedua terbesar milik FIFA tersebut karea mereka lolos melalui slot tuan rumah.
FIFA kemudian menunjuk Argentina sebagai tuan rumah baru Piala Dunia U-20 2023.
Hugo Samir mengaku sangat kecewa setelah mendapatkan kabar tersebut.
Apalagi, dia harus gagal menunaikan mimpi saat membela skuad Garuda Nusantara.
Hugo sempat ingin melakukan selebrasi setelah mencetak gol di ajang tersebut.
Selain itu, momen ini akan semakin spesial jika gol tersebut dicetak saat bertanding dengan negara asal ayahnya yakni Brasil.
"Mimpi terbesar saya adalah mencetak gol di lapangan di hadapan kedua orang tua," tuturnya.
"Sudah janji sama papah, kalau bisa Timnas Indonesia satu grup bersama Brasil dan saya bikin gol dengan papah mamah menonton di lapangan."
"Saya kemudian akan bikin selebrasi di hadapan mereka dan adik saya," kata Hugo Samir dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Mimpi tersebut akhirnya batal jelang dua bulan kick-off Piala Dunia U-20 2023.
Dia bercerita saat pengumunan tersebut langsung menghubungi ayaknya yakni Jacksen F Tiago.
Dalam sambungan telefon, sang ayah akhirnya berusaha menenangkan dan meminta Hugo jangan emosi.
Namun, dia hanya bisa terdiam dan tidak bisa berkata-kata lagi.
"Papah langsung support saya, dan berkata 'Hugo bersabar, ini ujian dari Allah, ke depannya akan lebih baik lagi'."
"Saya diajak ngobrol tak bisa menjawab lagi."
"Sudah benar-benar sedih," ujarnya.
Selanjutnya, pemain yang saat ini memperkuat akademi Persis Solo ini berharap tidak ada sanksi berat bagi Indonesia.
Salah satunya dengan menjatuhkan banned bagi sepak bola Indonesia.
"Kalau bisa tetap bermain sepak bola, jangan ampai diban."
"Paling buruknya bermain di Liga 1 senior. Paling baik semoga bisa dapat tawaran bermain di luar negeri," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar