Menembus posisi 10 besar dalam kombinasi P1-P2, Morbidelli berhak lolos secara otomatis ke kualifikasi 2 yang memperebutkan pole position.
Situasi ini tentunya kontras dengan apa yang sebelumnya terjadi ketika Morbidelli selalu berada di bawah bayang-bayang Quartararo.
Usut punya usut, level grip yang rendah di Sirkuit Termas de Rio Hondo justru membantu Morbidelli.
"Saya pikir grip yang rendah itu membantu," aku Morbidelli seperti dilansir dari Crash.net.
"Saya harap kami menemukan sebuah peningkatan yang bagus tetapi saya tidak tahu. Kami harus terus melangkah dan melihat apa yang terjadi."
Sementara apa yang terjadi dengan Quartararo justru sebaliknya saat kondisi grip tidak ideal.
Upaya mengubah setelan geometri motor tidak banyak membantu seperti biasanya. Quartararo pun kehilangan sentuhan bagus dengan corner speed.
Pemenang satu gelar juara dunia tersebut kian resah karena dia tak hanya pelan dalam time attack tetapi juga simulasi lomba.
Baca Juga: Moto3 Argentina 2023 - Mario Aji Tak Mau Selamanya Jadi Spesialis Hujan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Yamahamotogp.com, Crash.net |
Komentar