"Saya harap kami dapat menemukan sesuatu yang lain (dalam pengaturan)," tukas Quartararo.
"Kami melihat dua hal dari data yang cukup aneh. Ketika saya mengerem, motor hampir tidak melambat sama sekali."
"Dari data ini kami bisa menganalisisnya lagi untuk balapan hari Minggu."
Penampilan Quartararo yang kurang memuaskan kian tidak wajar karena pada saat yang sama rekan setimnya, Franco Morbidelli, justru tampil trengginas.
Morbidelli menempati posisi keempat baik dalam kualifikasi maupun sprint.
Sebagai informasi, pembalap yang akrab disapa Franky ini sebelumnya selalu terseok-seok hanya untuk sekadar finis di posisi 10 besar.
Soal jomplangnya performa dengan murid Valentino Rossi itu, Quartararo memiliki analisisnya sendiri.
"Saya rasa kami punya gaya berkendara yang sangat berbeda. Dia selalu cepat di trek dengan grip yang rendah seperti Barcelona, Malaysia atau di sini," kata Quartararo.
"Saya mengendarai motor dengan lebih agresif saat pengereman."
"Saya lebih mengandalkan kecepatan saat menikung, tetapi sayangnya saya sedikit kehilangan sesuatu di beberapa area di sini."
"Jadi saya tidak bisa menggunakannya, tetapi saya berharap akan lebih baik pada hari Minggu," pungkasnya.
Baca Juga: Jangan Harap Marc Marquez Bisa Banding Jika Suppo Masih Jadi Bos Repsol Honda
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar