Dia kalah dari dua rekannya di Akademi VR46, Marco Bezzecchi dan Luca Marini, yang mengisi posisi ke-2 dan 3, serta pemenang lomba yaitu Brad Binder (Red Bull KTM).
"Saya start dengan baik, tapi terlalu bersemangat dan ada genangan di tengah tikungan pertama, saya ketakutan dan sempat kehilangan posisi pertama," jelasnya.
"Tetapi saya bisa memulihkan posisi dan memimpin selama beberapa lap, itu benar-benar perasaan yang luar biasa, rasanya sangat menyenangkan."
Hal yang paling membuat pembalap keturunan Brasil-Italia itu bahagia adalah performa motor Yamaha yang secara mengejutkan, mampu mengimbang Ducati.
Walau kalah dari Marini dan Bezzecchi yang menunggangi motor Ducati musim lalu, Morbidelli mampu menahan pembalap tim pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia.
"Saya punya potensi yang lebih rendah daripada Ducati, saya berusaha melakukan yang terbaik dan membawa pulang hasil terbaik," ungkap dia.
"Saya finis keempat, memang kami layak mendapatkannya karena tim kami telah bekerja keras. Hasil ini menjadi pelecut semangat bagi saya dan tim," tegasnya.
Hal lain yang membuat Morbidelli semringah adalah bagaimana dia tak lagi menjadi mangsa empuk pembalap lain di lintasan lurus lurus.
Morbidelli berterima kasih kepada Luca Marmorini, mantan insinyur mesin Ferrari di F1 yang direkrut Yamaha sebagai konsultan.
Baca Juga: MotoGP Argentina 2023 - Saat Termas de Rio Hondo Berubah Jadi Tempat Latihan Murid Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne Italia |
Komentar