Kendati bursa taruhan masih lebih memfavoritkannya untuk menang, Adesanya percaya bahwa realita berbicara sebaliknya.
"Ini mungkin sebuah jalan cerita terhebat di MMA. Ini mungkin salah satu kalau bukan yang terhebat," ujar Adesanya.
"Saya merasa seperti underdog. Saya merasa tidak diperhitungkan orang-orang karena hasil laga terakhir, orang-orang punya ingatan yang pendek."
"Mereka lupa apa yang sudah saya lakukan. Mereka lupa siapa saya. Saatnya mengingatkan kembali mereka betapa hebatnya saya."
Dan seperti layaknya sebuah cerita, Adesanya percaya bahwa dia hanya punya satu kesempatan lagi untuk membuktikan diri.
Kekalahan lain dari haters terbesar bakal menempatkan Adesanya ke posisi yang lebih sulit untuk meletakkan legasinya sebagai petarung terbaik.
"Saya kalah dua kali di kickboxing, 1 kali di MMA, jadi saya kalah tiga kali, dan ini seperti yang terjadi dalam semua film, tembakan terakhir," kata Adesanya.
"Kita mendapatkan satu tembakan, jangan melewatkan kesempatan itu, kesempatan ini hanya datang sekali dalam seumur hidup. Inilah situasinya bagi saya."
Pertarungan gelar kelas menengah antara Pereira dan Adesanya akan berlangsung pada Minggu (9/4/2023) pagi waktu Indonesia di Miami-Dade Arena, Florida, Amerika Serikat.
Baca Juga: UFC 287 - Alex Pereira Diperingatkan, Hati-hati dengan Muslihat Israel Adesanya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MMAFighting.com |
Komentar