BOLASPORT.COM - Bupati Malamg, Muhammad Sanusi mengungkit janji Presiden RI, Joko Widodo saat menjawab pertanyaan mengenai nasib renovasi Stadion Kanjuruhan.
Sampai saat ini, nasib renovasi Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang belum juga menemui titik terang.
Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun pihak-pihak terkait tak kunjung mengeluarkan pernyataan resmi.
Padahal, empat bulan sudah bergulir sejak pergantian tahun dan Liga 1 2022-2023 hanya menyisakan satu pekan tersisa.
Bahkan, terhitung sudah sekitar enam bulan sejak pecahnya tragedi kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 132 orang tersebut.
Terkait hal ini, pihak Pemerintah Kabupaten Malang selaku pengelola Stadion Kanjuruhan pun belum bisa bicara banyak.
Muhammad Sanusi menegaskan, belum ada kepastian dari pemerintah pusat terkait renovasi stadion.
"Sampai saat ini belum ada kejelasan jadi atau tidaknya Stadion Kanjuruhan itu akan direnovasi," kata M Sanusi dikutip BolaSport.com dari Kopas.com.
Lebih lanjut, Bupati Malang itu mengungkit janji Presiden Jokowi yang sebelumnya telah melakukan kunjungan langsung ke Stadion Kanjuruhan Malang.
Baca Juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan: Pembatalan dari FIFA adalah Tamparan Keras untuk Pemerintah
Meski belum ada kepastian soal renovasi stadion, Sanusi optimis Stadion Kanjuruhan akan diperbaiki.
Menurutnya, hanya masalah waktu saja yang akan menjawab kapan Stadion akan direnovasi.
Sebab, rencana renovasi stadion sudah dijanjikan secara langsung oleh Presiden Jokowi.
"Kalau batal sih kayaknya tidak, mungkin hanya ditunda," kata Muhammad Sanusi.
"Karena (renovasi stadion) telah dijanjikan langsung oleh Presiden RI (Jokowi)," jelasnya.
Sebelumnya, Tim Evaluasi Teknis Keandalan Stadion Kanjuruhan menyampaikan tujuh rekomendasi setelah mendapat mandat renovasi dari Presiden RI.
Tujuh rekomendasi itu meliputi tanggan tribun, pintu stadion, pintu darurat, penerangan, fasilitas toilet, pagar pembatas dan perimeter bangunan utama.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menerangkan bahwa tujuh rekomendasi tersebu akan menjadi landasan untuk merebah total Stadion Kanjuruhan.
Tahap selanjutnya adalah melakukan desain ulang sesuai dengan tujuh rekomendasi yang diberikan.
Baca Juga: PSSI Bantah Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyebab Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Menteri kelahiran Surakarta itu menerangkan proses desain memakan waktu sekitar 3-4 bulan. Kemudian proses renovasi dijanjikan akan dimulai pada 2023 ini.
Akan tetapi, belum ada kabar terbaru mengenai proses renovasi memasuki enam bulan pasca pecahnya tragedi Kanjuruhan.
Saat ini, seluruh pihak hanya bisa menunggu rilis resmi dari pemerintah pusat untuk memulai proses renovasi.
Apalagi, proses peradilan terhadap para tersangka juga sudah selesai oleh Pengadilan Negeri Surabaya.
Oleh karena itu, status Kanjuruhan sebagai TKP pun bisa segera dicabut.
Sejak pecahnya tragedi Kanjuruhan, kondisi stadion belum dibersihkan sama sekali.
Area dalam stadion sudah lebih dari 190 hari tidak dijamah oleh masyarakat umum.
Benda-benda milik penonton yang panik mencari jalan keluar pada hari datangnya maut itu masih tertinggal di berbagai area lapangan.
Pagar yang hampir dan sudah roboh pun dibiarkan begitu saja. Begitu pula sampah-sampah yang terlihat masih berserakan di setiap sudut stadion.
Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, FIFA Ungkit Tragedi Kanjuruhan
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar