BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan jika FIFA mencabut Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena penolakan timnas U-20 Israel.
Sebelumnya, banyak isu beredar terkait keputusan ini.
Dalam rilis resminya, FIFA hanya mengumumkan pencoretan Indonesia karena keadaan terkini.
Namun, tidak secara jelas alasan pencoretan tersebut.
Banyak pihak yang menilai jika pencoretan ini karena ketidaksiapan Indonesia.
Salah satunya terkait infrastruktur stadion yang belum seusai standar FIFA.
Baca Juga: Media Israel Sebut Indonesia Negara Terbelakang, Ungkit Tragedi Kanjuruhan dan Aksi Berani 1958
Ketum PSSI Erick Thohir memastikan jika FIFA mencoret Indonesia karena penolakan timnas U-20 Israel.
Pasalnya, Indonesia dianggap tidak bisa menjamin keamanan bagi semua kontenstan di ajang ini.
Hal ini jadi pertimbangan FIFA untuk mencari tuan rumah baru.
"Saya rasa itu dijawab oleh FIFA sendiri, kemarin juga saya jumpa pers habis bertemu dengan FIFA juga saya sampaikan jika isu daripada security dan keamanan jadi isu penting buat FIFA."
"Karena sebagai host kita harus menjamin semua yang main, ini jelas posisinya," kata Erick Thohir dilansir BolaSport.com dari wawancara dengan Liputan 6.
Erick juga setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi agar memisahkan antara politik dan sepak bola.
Apalagi, dampak dari pencoretan ini tidak pendek dan berpengaruh pada masa depan sepak bola Indonesia.
"Kalau kita lihat tadi polling terbaru posisi bapak Presiden jangan mencampurkan politik dan olahraga saya rasa terjawab 79,6 % masyarakat Indonesia bicara harus dipisahkan."
"Kalau lihat itu, itu jadi pelajaran buat FIFA, tapi jangan saling menyalahkan."
"Karena masa depan sepak bola Indonesia tidak hanya 1-2 bulan ini
"Saya punya komitmen untuk bisa terus memperbaiki, jadi isunya sudah jelas di situ," ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Berpeluang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023, Tinggal Ganti Judul Saja
Sosok yang menjabat sebagai Menteri BUMN ini menambahkan jika aspek keamanan juga jadi prioritas utama di SEA Games saat digelar di Indonesia.
Saat itu dilakukan banyak upaya demi meminimalisir dampak negatif dari pihak kepolisian karena event skala internasional cukup rentan.
"Dulu waktu ASEAN Games juga sama, salah satu yang ditekankan safety dan security."
"Waktu ASEAN Games pihak kepolisian sempat membuat pembersihan agar jangan sampai ada apa-apa."
"Keamanan juga sangat kompleks, karena event internasional ini sangat rentan atas hal itu," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Youtube |
Komentar