Dibandingkan dengan Quartararo, Morbidelli memang sebelumnya memiliki cara balapan yang lebih smooth.
Sayangnya, gaya balapan itu sedikit kurang cocok untuk diterapkan pada motor YZR-M1 yang terus mengalami perkembangan dan menuntut agresivitas.
"Kami membuat beberapa perubahan kecil yang menghasilkan peningkatan besar," kata Morbidelli dikutup BolaSport.com dari Paddock GP.
"Mereka memberi saya banyak kepercayaan pada motornya, tetapi memang untuk bertarung di depan, saya harus bekerja keras."
"Saya harus mengubah pendekatan saya dalam berkendara dan cara saya mendekati tikungan."
"Sekarang saya menjadikan gaya agresif ini milik saya," tegas Morbidelli yang kian percaya diri.
Morbidelli memahami bahwa Yamaha masih memiliki kekurangan di sejumlah aspek.
Apalagi jika harus dibandingkan dengan Ducati, yang sekarang menjadi 'primadona' MotoGP dengan berkekuatan delapan motor.
"Kami tahu apa yang harus dikerjakan," ucap pembalap yang akrab disapa Franky itu.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar