Melihat banyaknya pemain yang cedera dalam rangkaian turnamen Eropa, Rionny mengakui bahwa cuaca cukup memengaruhi kondisi fisik pemain, selain rentetan turnamen beruntun.
"Memang kemarin baru mulai, Malaysia Singapura, kami bisa konsisten sampai terakhir ambil dua gelar. Ini faktor lokasi cukup jauh, makanan, cuaca dingin dan lain-lain. Tetapi tetap latihan dan bertanding. Untuk cedera tidak terlalu mengkhawatirkan karena kami sudah antisipasi."
"Kami sudah cek apa kekurangannya, kenapa kita cancel karena kondisinya terlalu parah dan mau masuk race to olympic," ucap Rionny.
"Contoh yang cedera Chico, dia sudah normal dan full. Kalau tidak bisa full, sayang karena dia berpeluang menjadi juara. Di level pelatnas utama, target juara, tetapi kami harus tahu. Begitu juga dengan Gregoria, dari All England sampai Swiss Open (semifinal)."
Baca Juga: 'Honda Berhak Protes soal Hukuman Lap Panjang 2 Kali Marc Marquez'
"Kami tetap berkomunikasi meski dia (Gregoria) sudah lelah. Pelatih Indra (Wijaya) juga mengatakan ayo paksa dan akhirnya dia menjadi juara di Spanyol," kata Rionny.
Setelah Gregoria mengikuti tiga turnamen, pelatih memutuskan Gregoria untuk mundur meski ada keuntungan dan kerugiannya. Tetapi, pelatih sudah memperhitungkan.
"Sebisa mungkin, targetnya di dua turnamen. Kalau di race Olympic ini saya jamin dari para pelatih lebih fokus lagi karena itu harus benar benar diperhatikan," ucap Rionny.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar