“Apalagi Rakic, Rakic juga sama seperti saya posisinya sebagai striker. Finishing dan sundulan betul-betul banyak belajar dari mereka,” kata Ramadhan Sananta dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube LIB TV.
Saat di PSM, Wiljan Pluim memegang peran penting bagi tim.
Ramadhan mengaku jika chemistry dengan pemain asal Belanda tersebut sudah matang.
Dia hanya tinggal berlari menuju gawang saat Pluim bersiap mengirim umpan.
“Kalau begitu harus lari ke depan, kalau misalnya Wiljan Pluim pegang bola, saya harus lari ke depan.”
“Jarang harus minta bola, harus lari saja,” tambahnya.
Baca Juga: Ramadhan Samanta Belum Gabung Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri: Biar Dia Pesta Juara Liga 1 Dulu
Pemain berusia 20 tahun ini menjelaskan jika ada satu pemain yang jadi idolanya.
Sosok tersebut adalah Dimas Drajad yang merupakan penyerang Persikabo 1973.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Youtube |
Komentar