Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dicibir Juara karena Motor, Bagnaia Nyatanya Bikin Ducati Kepincut Saat Menang dengan Motor Sulit

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 13 April 2023 | 07:00 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, berpose bersama nomor yang akan dipakainya pada MotoGP 2023.
MOTOGP.COM
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, berpose bersama nomor yang akan dipakainya pada MotoGP 2023.

BOLASPORT.COM - Raihan gelar MotoGP tak memberikan kredit yang cukup bagi Francesco Bagnaia. Padahal, dia telah membuktikan taji sebagai pembalap jempolan.

Dominasi Ducati ketika Bagnaia menjuarai MotoGP pada 2022 menjadi alasan kenapa pencapaian pembalap asal Chivasso, Italia, itu kurang mendapat pengakuan.

Padahal pembalap Ducati Lenovo itu melakukan comeback terbesar sepanjang sejarah MotoGP dengan bangkit dari ketertinggalan 91 poin.

Sayangnya, saat Bagnaia menjadi pembalap yang paling sering menang (7 kali) dan finis tiga besar (10 kali), Ducati juga demikian.

Sekadar informasi, selalu ada pembalap motor Ducati di tangga podium dalam 20 seri musim lalu. Mereka juga menguasai raihan kemenangan dengan catatan 15 kali!

Ini kontras dengan kesuksesan Fabio Quartararo atau Marc Marquez di mana mereka berjuang sendirian saat rekan-rekan sepabrikan kesulitan.

Pembalap yang akrab disapa Pecco itu pun sadar bahwa oleh karena itu dia harus melakukan lebih untuk mendapat pengakuan yang setara.

"Saya belum mendapatkan hak itu (untuk diakui)," kata Bagnaia, dilansir dari Autosport.com.

"Jika saya menunjukkan bahwa saya satu-satunya yang selalu di depan dengan motor ini, hanya saya yang bisa menang, lalu meraih tiga gelar secara beruntun, maka kita akan berbicara soal Pecco."

Baca Juga: Ducati Makin Ngacir, Francesco Bagnaia Merasa Senasib dengan Valentino Rossi

Sedikit yang tahu, Bagnaia sebenarnya punya pengalaman untuk bergumul bersama motor yang sama sekali tidak diperhitungkan.

Pengalaman berharga ini didapat Bagnaia saat berlomba di kelas Moto3.

Bagnaia tampil di atas motor buatan Mahindra, pabrikan India yang secara level berada di bawah Honda dan KTM yang menguasai kategori bawah ini.

Akan tetapi, dengan amunisi yang terbatas, Bagnaia mampu bersaing di depan secara konsisten.

Pada 2016 Bagnaia naik podium 6 kali dan menang 2 kali. Kemenangannya di GP Belanda menjadi kemenangan pertama Mahindra di panggung grand prix.

Bagnaia mengakhiri musim di peringkat empat dan hampir saja menembus tiga besar andai tidak gagal finis di balapan terakhir.

Pembalap motor Mahindra berikutnya? Ada di peringkat 16 klasemen akhir, yakni Jorge Martin yang saat ini sudah meraih kemenangan di MotoGP.

General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna, mengakui bahwa penampilan Bagnaia di kelas Moto3 yang membuat pihaknya tertarik untuk merekrut.

"Saya biasanya mengamati pembalap dari Moto3 ke kelas berikutnya," akunya dalam interviu dengan Speedweek.com.

Baca Juga: Banyak Saingan Sesama Ducati, Bagnaia Belum Mau Dianggap Jadi Andalan Si Merah

"Bastianini memiliki lomba-lomba yang fantastis di kelas itu, begitu juga Bagnaia, yang berlomba bersama Mahindra."

"Mahindra bukan motor terbaik. Namun, dia terus mencoba dan akhirnya menang."

"Dia tidak mencari alasan dan hanya melakukan yang terbaik. Inilah salah satu kualitas terpenting dari seorang pembalap," tambahnya.

Bagnaia pernah mengakui bahwa pelajaran yang didapat semasa berlomba bersama Mahindra menolong kariernya di kelas para raja.

Musim debut Bagnaia memang tidak mudah. Datang sebagai juara dunia Moto2, dia malah tertutupi sinar rookie lain, utamanya Fabio Quartararo.

Kesulitan Bagnaia dikarenakan gaya berkendaranya. Proses untuk mau berubah pun tidak berlangsung secara instan.

Bagnaia akhirnya sadar bahwa dia harus memaksimalkan pengereman untuk menutupi kelemahan Ducati dalam corner speed.

Bagnaia berhasil. Padahal tadinya dia punya rapor merah dalam aspek yang sejatinya merupakan salah satu kekuatan Desmosedici GP.

"Saya pikir kisah saya di Mahindra memberi motivasi ekstra dalam situasi sulit," ujar Bagnaia pada 2021, dinukil dari Crash.net.

"Situasinya berbeda karena sekarang saya berada di tim pabrikan dan saya memiliki dukungan terbaik dari yang terbaik."

Baca Juga: MotoGP Americas 2023 - 2 Penunggang Ducati yang Bisa Jegal Bagnaia

"Gaya berkendara saya tahun ini lebih dekat dengan saat saya tampil di Moto2 dan Moto3."

"Saya bisa mengerem dengan sangat keras dan masuk ke tikungan lebih cepat daripada pembalap Ducati lainnya."

"Inilah sesuatu yang saya pelajari selama dua tahun di MotoGP."

Kerja keras anak didik Valentino Rossi tersebut membuahkan status pembalap nomor 1, tak hanya di Ducati tetapi juga di MotoGP.

Akan tetapi, seperti kata pepatah, meraih lebih mudah daripada mempertahankan. Musim ini akan menjadi bukti bagaimana Bagnaia akan menghadapinya.

Seperti diketahui, cuma Rossi dan Marc Marquez, pembalap yang mampu mempertahankan gelar juara pada era MotoGP.

Baca Juga: Teori Pengamat MotoGP, Marc Marquez Masih Jadi Masalah Francesco Bagnaia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : autosport.com, Crash.net, Speedweek.com
REKOMENDASI HARI INI

Perasaan Lee Zii Jia Bisa kembali ke World Tour Finals 2024 Setelah Absen 2 Tahun

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X