BOLASPORT.COM - Nasib serupa dialami ganda putri Indonesia dan Malaysia yakni Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Kedua pasangan tersebut sama-sama sedang mengalami penurunan performa pada awal tahun ini.
Tan/Thinaah juga mengalami inkonsistensi penampilan setelah berhasil menjuarai French Open 2022.
Adapun Apriyani/Fadia cukup terseok-seok semenjak menjuarai Singapore Open 2022.
Padahal tahun lalu mereka mampu tampil menggebrak sebagai duet anyar.
Mereka berhasil mengalahkan sejumlah pasangan unggulan yang merupakan ganda putri yang menduduki 10 besar dunia.
Dua gelar juara BWF World Tour telah diraih Apriyani/Fadia yakni Malaysia Open dan Singapore Open pada musim pertama mereka dipasangkan.
Baik Apriyani/Fadia dan Tan/Thinaah sendiri menciptakan rivalitas sengit pada tahun lalu.
Mereka telah bertemu sebanyak empat kali dan sama-sama saling mengalahkan dua kali.
Baca Juga: Sudirman Cup 2023 Jadi Ajang Comeback Marcus/Kevin, Ini Daftar Wakil Indonesia Lainnya
Apriyani/Fadia lebih dulu membuka kemenangan pada babak semifinal Indonesia Masters. Tan/Thinaah kemudian membalas dua kemenangan langsung pada Malaysia Masters dan French Open.
Akan tetapi Apriyani/Fadia menutup head-to-head menjadi dua sama usai memenangkan duel pada babak penyisihan grup BWF World Tour Finals dengan skor 23-21, 21-19.
Usut punya usut, permasalahan yang dialami kedua pasangan tersebut hampir serupa yakni cedera dan strategi permainan yang mulai monoton.
"Pola permainan Apriyani/Fadia sudah mulai terbaca lawan," ucap Rionny Mainaky mengevaluasi selaku Kabid Binpres PBSI pada Desember 2022.
"Jadi, harus dicari variasi-variasi lain agar tidak monoton, defense-nya juga diperkuat," tuturnya menambahkan.
Adapun cedera harus dialami Apriyani/Fadia pada dua turnamen saat mereka tampil pada babak semifinal Malaysia Open dan Swiss Open 2023.
Terakhir, Apriyani mengalami cedera bahu. Hal sama juga menimpa ganda putri Malaysia saat Pearly Tan mengalami cedera hamstring saat berlaga pada Japan Open 2022.
Meskipun setelahnya mereka berhasil membukukan gelar juara French Open, Tan/Thinaah mengakui performa mereka masih pasang surut.
Mereka juga mengakui strategi mereka mulai terbaca lawan.
"Kami masih kurang konsisten," kata Tan, dikutip BolaSport.com dari The Star pada Kamis (13/4/2023).
Baca Juga: Antusias Terpilih dalam Skuad SEA Games 2023, Komang Ayu Ingin Beri Pembuktian
"Thinaah dan saya telah berbicara banyak tentang penampilan kami dan kami percaya bahwa kami kurang dalam hal strategi," ujar Tan melanjutkan.
"Kami hanya memiliki rencana A dan B sebelum ini, tetapi sekarang kami sedang mencari cara untuk menambahkan lebih banyak variasi dalam permainan kami," tuturnya.
Tan/Thinaah menyambut inisiatif Direktur Kepelatihan Ganda, Rexy Mainaky yang menambah program latihan dengan analisis pertandingan melalui video.
"Ini sangat membantu karena terkadang kami tidak bisa melihat apa yang kami lakukan di lapangan," kata Tan.
"Jadi, ketika kami menonton video pertandingan kami, kami bisa melihat kesalahan kami dan memperbaikinya," ujarnya.
Meski demikian, Apriyani/Fadia dan Tan/Thinaah sudah siap untuk mengikuti Kejuaraan Asia yang digelar pada 25-30 April 2023.
Mereka sama-sama akan menghadapi wakil Thailand pada babak pertama.
Apriyani/Fadia akan menghadapi Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard, sedangkan Tan/Thinaah melawan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Tan/Thinaah berharap mereka mampu menemukan kembali momentum mereka.
"Yang terpenting bagi kami adalah menemukan kembali momentum kami di turnamen ini. Kami akan berusaha sekuat tenaga dalam latihan untuk memperbaiki kelemahan kami," tutur Tan.
"Kami juga ingin menikmati permainan dan melangkah selangkah demi selangkah," ujarnya.
Baca Juga: Prestasi Atlet Sudah On Track, PBSI Harapkan Hasil Positif dari 3 Hajatan Besar Terdekat
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Thestar.com.my, PBSI.id |
Komentar