Sebelum diganti, Fernandes menerima kartu kuning akibat handball sehingga terkena skors untuk leg kedua.
Adapun Antony mendapatkan kartu kuning pula gara-gara berduel dengan Marcos Acuna.
Ten Hag beralasan bahwa dia 'menyelamatkan' Fernandes dan Antony dari ancaman kartu merah jika terus dimainkan di tengah laga penuh emosi.
"Saya tak mau mengambil risiko," ucap Ten Hag.
"Itu mudah. Di daerah asal saya, kami menyebut hal ini melihat (maaf) pantat sapi dari belakang. Ya, pantat sapi."
"Jadi kami menyebutnya begitu di daerah asal saya di Belanda, itu mudah saja."
"Namun, kalau dia dikartu merah, Anda akan bilang, 'mengapa kau tidak menariknya keluar? Mengapa kau tidak mengambil risiko?'" imbuh Ten Hag.
Analogi brutal yang dipakai sang pelatih berasal dari ungkapan bahasa Belanda "Van achteren kijk je een koe in de kont" yang lazim digunakan di wilayah Twente, daerah asal Ten Hag.
Arti harfiahnya kurang lebih bahwa orang bisa melihat pantat sapi dari belakang, di mana ini sesuatu yang sudah jelas adanya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Goal.com/en, SkySports.com, Talksport.com |
Komentar