Sebagai komparasi, pada rezim pertamanya menukangi Chelsea (2019-2021), Lampard juga menjalani start tidak memuaskan walau tak seburuk sekarang.
Pada Agustus 2019, secara berturut-turut The Blues mengawali musim dengan nirkemenangan kontra Man United (0-4), Liverpool (2-2; adu penalti 4-5), serta Leicester (1-1).
Bahkan jangan kaget kalau rentetan kekalahan Lampard nanti bertambah menjadi 4 kali dari 4 partai awalnya.
Soalnya musuh berikut yang mengadang N'Golo Kante dkk adalah Real Madrid pada leg kedua perempat final Liga Champions, Selasa (18/4/2023).
Baca Juga: Erik ten Hag Dicap Arogan karena Ganti 5 Pemain Man United, Ini Jawaban Brutalnya
Waktu adalah faktor yang dinilai Lampard amat berpengaruh terhadap jebloknya start Chelsea di bawah komandonya.
Dia mencontohkan bahwa Brighton sudah lebih lama menyerap filosofi dan gaya bermain yang diinginkan De Zerbi.
Sementara itu, awak The Blues baru menjajal racikan Lampard dalam 3 pertandingan.
"Kami butuh waktu latihan, tetapi kami tak memiliki itu. Untuk mencapai hal itu (permainan seperti Brighton) akan membutuhkan waktu," katanya beralibi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | fourfourtwo |
Komentar