Dia kembali berada di luar Top 5 dan kemudian menyerahkan kendali kepada Robin Frinjs, tapi kesalahan terjadi saat pit stop.
Sebuah insiden di mana WRT 31 dianggap tak memberikan jalan kepada mobil yang lebih berhak membuat mereka terkena penalti 5 detik yang mesti dijalani pada pit stop berikutnya.
Tentu saja ini tak menguntungkan karena Frinjs sedang berusaha mengejar ketertinggalan posisi lomba di atas trek.
Ketika juara dunia F1 1996 yang bertarung di kelas Hypercar, Jacques Villeneuve (Vanwall), mengalami masalah rem dan tergelincir hingga menabrak tembok pengaman, balapan mesti dinetralisir oleh keberadaan Safety Car.
Jarak semua pebalap, termasuk tentu saja di kelas LMP2, Kembali merapat.
Jarak antara posisi 1 hingga 5 berkisar 3 hingga 5 detik dan ini membuat kans WRT 31 ke posisi teratas sangat besar, walau mereka ada di posisi kelima.
Namun, kesalahan dibuat. Sebuah usaha menyusul dari Frinjs dianggap melanggar aturan karena dilakukan melebihi batas tepi lintasan (track limit).
Penalti 5 detik yang mesti dijalani Frinjs pun kembali jadi pil pahit.
Kans naik podium hilang seketika dan hanya membuat WRT 31 finis di posisi di mana mereka start, P7.
Tim United Autosports USA finis 1-2, di mana mobil nomor 23 jadi pemenang dan 22 runner-up.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar