"Jorge tahu kesalahan yang dia buat," ucap Marquez menjelaskan.
"Dia melebar dari tikungan pertama, melalui area yang kotor dan ingin memulihkan waktu yang telah hilang."
Marquez tidak ingin insiden ini dibesar-besarkan.
Seperti yang sudah dijelaskan Marquez, kejadian terburuk bisa saja terjadi di lintasan kapan saja dan di mana saja.
"Kita seharusnya tidak membesar-besarkan hal-hal seperti ini, baik di antara kami, para pembalap, maupun pers," ucap pembalap asal Cervera itu.
"Masalah ini harus tetap berada di lintasan. Itu adalah insiden balap yang telah terjadi sebelumnya, sekarang, dan akan terus terjadi," imbuhnya.
Marquez lebih memilih menenangkan dirinya daripada melayangkan protes dan marah-marah meski kehilangan banyak poin.
Secara kebetulan, ini berbeda dengan apa yang dilakukan Martin terhadap kakak Alex yakni Marc Marquez setelah insiden GP Portugal.
Sudah pernah menjadi korban manuver Marc Marquez sebelumnya, Martin meminta juara dunia delapan kali itu dijatuhi hukuman.
Baca Juga: Penantian 539 Hari, Marc Marquez Bukan Pawang Tunggal RC213V Lagi?
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar