Dan pada cabor-cabor yang dihapus itu, Indonesia mengirimkan atlet cukup banyak.
Misalnya cabor hoki (38 atlet), kriket (30) sampai polo air (26).
Belum lagi cabor andalan Tanah Air yang tahun lalu menjadi lumbung medali emas, seperti menembak dan rowing-kano, juga hilang.
"Kenaikan jumlah atlet itu sudah didiskusikan bersama tim review, KOI, dan KONI," tutur Dito dikutip BolaSport.com dari Kompas.id.
"Dengan atlet-atlet itu, kami berharap minimal Indonesia bisa mempertahankan posisi urutan ketiga yang diraih pada SEA Games sebelumnya."
"Membengkaknya kontingen ini bisa menjadi strategi sekaligus tantangan untuk tim Merah Putih,” kata Dito.
Pada edisi 2021 lalu, Indonesia berakhir di peringkat ketiga dengan perolehan 69 emas, 91 perak dan 81 perunggu.
Adapun soal target pada SEA Games 2023, Dito mengisyaratkan setidaknya ada 60 keping medali emas yang bisa dibawa pulang ke pangkuan Ibu Pertiwi.
"Semoga target itu masih bisa meleset ke atas (mendapatkan lebih banyak emas),” lanjut Dito.
Baca Juga: Pelatih Timnas U-22 Vietnam Sebut Tim Kuat di SEA Games 2023, Thailand?
Sementara itu, Ketua Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Kemenpora, Profesor Asmawi mengatakan bahwa ia berharap meski bakal ada peluang hilang akibat cabor andalan dihapus, atlet Indonesia yang dipercaya turun pada tahun ini bisa menggantikannya pada cabor lain.
"Semoga kontingen ini bisa mempertahankan posisi Indonesia di urutan ketiga SEA Games 2021," kata Asmawi.
"Walau banyak kehilangan emas, setidaknya ada 39 emas dari SEA Games Vietnam ke Kamboja, kami harap tim Indonesia kali ini bisa mencari peluang emas dari cabang-cabang lainnya,” tukasnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | kompas.id |
Komentar