Podium pertama Marini di kelas utama harus menunggu sampai musim ketiganya, tepatnya saat balapan MotoGP Americas pada akhir pekan lalu.
Prestasi terkini Marini memberikan kebahagiaan bagi Stefania Palma kendati di sisi lain juga ada satu penyesalan.
Palma menyesali kurangnya keyakinan terhadap keinginan Marini untuk menjadi seorang pembalap pada masa lalu.
"Saya hanya menyesal tentang satu hal," kata Palma kepada La Gazetta Dello Sport, dikutip Corsedimoto.
"Ketika dia (Marini) masih kecil, saya sedikit menahannya, bukan berarti menghalanginya, karena Luca selalu bersemangat, sangat yakin dengan pilihannya.
Palma mengharapkan Marini menjadi seorang dokter karena risiko tekanan dari prestasi besar Rossi di MotoGP.
Dari sisi Palma sendiri, perbedaan hampir 20 tahun sejak dirinya mengasuh Rossi ke Marini membuatnya menjadi sosok yang lebih berhati-hati.
"Dengan Valentino saya masih muda dan tidak mudah gelisah, sekarang saya jauh lebih mudah khawatir," terangnya.
Musim debut Marini pada kejuaraan dunia grand prix pada akhirnya baru terjadi saat usianya akan menginjak 19 tahun.
Baca Juga: Honda Sudah Bisa Semringah, Kehadiran Ken Kawauchi Mulai Berefek?
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar