BOLASPORT.COM - VR46 tidak butuh waktu lama untuk menunjukkan eksistensi mereka di MotoGP. Semangat yang ditularkan sang pendiri, Valentino Rossi, menjadi kunci.
Laju kuat VR46, saat ini bernama Mooney VR46 Racing Team, memberi warna tersendiri pada MotoGP 2023 yang telah menyelesaikan tiga seri.
VR46 menjadi menjadi tim dengan performa kuat sejauh ini setelah mengemas 1 kemenangan dan 4 hasil podium lainnya dalam enam lomba yang sudah berjalan.
Kemenangan Marco Bezzecchi pada balapan seri kedua MotoGP Argentina menjadi puncak euforia tim yang berbasis di Tavullia, Italia, tersebut.
Bezzecchi mempersembahkan kemenangan perdana bagi VR46 yang baru mentas di kelas para raja pada 2022.
Dengan demikian VR46 telah memiliki raihan pole position, podium, dan kemenangan hanya dalam 22 penampilan mereka di kelas MotoGP.
Kecepatan armada VR46 pun masih sulit dibendung setelah raihan positif lain dalam balapan terakhir.
Dalam lomba di Circuit of The Americas, Amerika Serikat, Minggu (16/4/2023), Marini tampil kuat untuk finis di posisi kedua. Ini menjadi podium perdananya di kelas MotoGP.
Jadi apa resepnya? Menurut Rossi sendiri, kuncinya adalah VR46 dibangun dari orang-orang yang telah lama dikenalnya.
Baca Juga: Karier Marini Tak Secemerlang Rossi, Ibu Ungkap 1 Penyesalan di Masa Lalu
"Rahasianya adalah tim ini dibangun dari orang-orang kami sendiri, teman-teman yang bekerja bagi kami sebelumnya," ujar Rossi baru-baru ini kepada Sportweek.
Mengandalkan orang-orang terdekat memang telah menjadi ciri khas Rossi dalam kariernya yang memuat raihan sembilan gelar juara dunia.
Rossi dikenal karena memiliki rombongan khusus yang terdiri dari teman-teman di kampung halamannya.
Demikian pula soal loyalitas, Rossi punya ruang khusus untuknya.
Sepanjang 22 tahun kiprahnya di kelas premier, The Doctor hampir tak pernah mengubah susunan krunya walau berganti tim sebanyak tiga kali.
Tim VR46 mengambil semangat yang sama.
Dikutip dari Autosport.com, 80 persen kru di tim VR46 terdiri dari orang-orang yang telah bekerja bagi tim ini di kelas Moto3 dan Moto2.
Tim VR46 dibentuk pada 2014 dan secara bertahap menapaki setiap kategori lomba dari awalnya hanya Moto3 lalu Moto3 dan Moto2 kemudian hanya MotoGP.
Bahkan struktur tim VR46 berbeda daripada tim satelit Ducati lainnya.
Baca Juga: Jawaban Bos LCR soal Curhat Alex Rins Disia-siakan Honda
Hanya VR46 yang mengambil risiko untuk memilih kepala kru tanpa pengalaman berarti dengan motor Ducati sebelumnya.
Akan tetapi, lagi-lagi kuncinya adalah orang-orang kepercayaan.
Kepala kru Bezzecchi yaitu Matteo Flamigni misalnya, dia tadinya adalah ahli telemetri Rossi sejak 2004 hingga juara dunia sembilan kali itu pensiun pada 2021.
"Dengan Vale saya belajar banyak hal, dia mengajari saya metode, sikap, dan pendekatan lomba yang merupakan gaya hidup," tutur Flamigni kepada GPOne.com.
"Saya mencari apa yang saya pelajari dari Vale di tim baru ini dan orang-orang yang bekerja bersama saya, termasuk Marco."
"Saya pikir mereka senang bisa mengetahui pengajaran Valentino di tim ini."
Kepala kru Marini yaitu David Munoz bertugas sejak tim VR46 di Moto2 dan hanya pergi karena ditarik Rossi untuk mengepalai tim mekaniknya di Yamaha.
Pelatih Idalio Gavira punya jejak karier serupa dengan Munoz yaitu mengabdi di tim VR46, mengikuti Rossi ke MotoGP lalu kembali ke VR46.
Manajer Tim Pablo Nieto juga punya relasi personal dengan Rossi karena kedekatan sang pembalap dengan ayahnya yang juga legenda MotoGP, Angel Nieto.
Baca Juga: Sukses Marini dan Awalan Seirama Murid-murid Valentino Rossi di MotoGP
Mereka tumbuh bersama sebagai sebuah tim dari perjuangan pertama di kelas paling bawah hingga akhirnya menemukan kejayaan di kelas paling tinggi.
Pertumbuhan ini juga berjalan beriringan dengan pembalap yang diasah Rossi sendiri di VR46 Riders Academy.
Hasilnya adalah satu gelar juara dunia Moto2 dan catatan kemenangan di semua kategori lomba oleh pembalap binaan sendiri.
Alhasil, bisa dimaklumi apabila bukan hanya Rossi yang menemukan kemenangan Bezzecchi di Argentina sebagai sebuah pencapaian yang membanggakan.
"Saya berjanji kepada mereka, untuk tetap bersama kami, karena suatu saat nanti, kita akan ke MotoGP," ungkap Direktur Tim, Alessio Salucci, dilansir dari The-Race.
"Para mekanik selalu berkata ya dan saya selalu berjanji kepada mereka, dan sekarang mimpi ini menjadi nyata," sambung teman masa kecil Rossi tersebut.
Salucci sendiri sudah mengharapkan raihan tinggi pada musim ini setelah melihat peningkatan baik dari tim maupun pembalap mereka sendiri.
Akan tetapi, diakui pria yang akrab disapa Uccio ini bahwa kesuksesan ini terjadi lebih cepat dari perkiraan.
"Saya tidak mengharapkannya terjadi di balapan kedua. Mungkin tengah musim. Sekarang terlalu cepat! Kalau sekarang menjadi sebuah masalah," imbuhnya.
Bagaimana dengan Rossi sendiri?
"Melihat bagaimana tim kami bekerja dan performa motornya, Bezzecchi bisa bersaing untuk gelar juara dunia," tukasnya, dan ini sebelum Marini menjadi runner-up GP Americas.
Baca Juga: Tidak Sekeras Perlakuan Martin ke Kakak, Alex Marquez Mengampuni
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | autosport.com, GPOne.com, Gazzetta.it, The-race.com |
Komentar