BOLASPORT.COM - Kemenangan Alex Rins pada MotoGP Americas 2023, bisa jadi membuat Marc Marquez mulai melihatnya sebagai andalan baru Honda.
Kesuksesan Rins memenangi seri MotoGP yang biasanya menjadi panggung kekuasaan Marquez, memang jadi hal unik tersendiri dalam kubu Honda.
Kehadiran mantan pembalap Suzuki Ecstar itu seolah bisa jadi pertanda bahwa ia bisa saja menggusur posisi Marquez yang biasanya jadi andalan skuad tim berlogo sayap tunggal itu.
Rins menang di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas dengan sekaligus membawa banyak kabar positif.
Pertama, ia menjadi rider LCR Honda pertama yang mampu juara setelah tim satelit itu terakhir kali meraihnya pada 2018 lewat Cal Cructhlow.
Yang kedua, Rins kembali membuktikan diri sebagai raja COTA setelah pernah memenanginya pada 2019 saat masih berseragam Suzuki.
Dan yang ketiga, kemenangannya kali ini terjadi hanya dalam seri ketiga dalam debutnya menunggangi RC213V yang sebelumnya kondang dianggap sulit dikendalikan kecuali oleh Marquez.
Tak ayal, spekulasi liar mulai berkembang.
Mungkinkah Honda bakal punya andalan baru setelah sekian purnama selalu dan selalu hanya bisa mengandalkan Si Alien?
Baca Juga: Jawaban Bos LCR soal Curhat Alex Rins Disia-siakan Honda
Mantan pembalap MotoGP Keith Huewen lantas ikut bertanya-tanya bagaimana perasaan Marquez ketika melihat kemenangan Alex Rins di COTA.
Mungkinkah juara dunia delapan kali itu bakal marah? Merasa tersaingi?
Huewen punya analisisnya tersendiri.
"Jelas Honda ini dibangung dengan banyak mendengarkan Marc Marquez," kata Huewen dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Tetapi kali ini, Rins dan tim LCR yang benar-benar paham apa yang sedang mereka lakukan"
"Saya merasa Rins berhasil beradaptasi dengan baik di tim 'baik' yang memahami pembalapnya. Lucio Chechinello (Manajer LCR) adalah pembalap yang sangat cepat. Dia tahu apa yang ia lakukan dan cakap."
"Rins dan timnya memahami Honda mungkin sedikit lebih seperti bagaimana yang diinginkan Rins, daripada yang diinginkan Marquez. Ia juga punya rekor fantastis di COTA," tandasnya.
Rins memang pernah merajai COTA di semua kelas.
Pada tahun 2013 ia menang di kelas Moto3, kemudian pada 2016 pembalap asal Spanyol itu kembali keluar sebagai juara di kelas Moto2.
Baca Juga: Mantan Insinyur MotoGP Bandingkan 5 Motor, Minus Ducati Terungkap
Otomatis, Rins sudah menaklukkan COTA di semua kelas.
Hal yang membuat kemenangan Rins kali ini dipandang istimewa adalah karena posisinya sebagai pembalap di tim satelit Honda.
Walau berbekal motor pabrikan, sejumlah bagian suku cadang RC213V miliknya masih lebih lawas dibanding miliki dua rider Repsol Honda.
Huewen pun menuturkan bahwa Marquez belum tentu menganggap Rins akan membuat posisinya seolah tergusur jadi andalan Honda. Bisa jadi Rins justru akan dijadikan acuan baru dalam usaha Marquez untuk comeback.
Huewen menilai kejutan Rins bisa dipandang menjadi hal optimistis dalam pandangan Marquez sebagai rider sesama Honda.
"Saat dia absen, (para pesaingnya pun tidak mujur), Bagnaia crash dua kali, sudah kehilangan 45 poin. Lalu Quartararo juga kesulitan di Argentina dan crash di sprint seri COTA."
"Hujan juga menghanyutkan peluang Aprilia di Argentina, di mana Aleix Espargaro terjstuh di lap pertama. Vinales pun sempat punya start buruk di COTA."
"Jadi, saya rasa Marquez akan melihat semuanya ini sebagai sesuatu yang masih bisa membuka banyak harapan appun," ucap Huewen.
Baca Juga: Honda Sudah Bisa Semringah, Kehadiran Ken Kawauchi Mulai Berefek?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar