Wilda menyayangkan Indonesia memiliki pemain-pemain bagus, tetapi tidak memiliki kesempatan mengikuti kompetisi di luar negeri.
"Kami tidak jauh dengan Vietnam. Bedanya mereka melalukan TC jangka panjang, mereka ikut try out ke luar, tidak hanya untuk SEA Games multievent, tetapi juga single event," ujar Wilda.
"Bahkan, Filipina mungkin bisa lebih maju dari kita. Kami SEA Games melawan Filipina, tetapi di balik itu Filipina mengikuti kejuaraan lebih banyak."
"Bosan sih tidak, hanya sangat disayangkan saja. Saya merasakan perak pada 2017 itu sekali saja. Selebihnya saya merasakan perunggu terus," aku Wilda.
Soal ditanya mau ikut SEA Games hingga kapan, Wilda belum bisa memprediksi.
"Mau ikut SEA Games sampai kapan? saya bukan orang yang ambisius. Saya hanya menjalani apa yang harus saya jalani saja. Saya jalani untuk SEA Games targetnya ini," kata Wilda.
"Besok saya jalani Proliga targetnya ini, tidak muluk-muluk saya harus-harus. Segimana jalannya, kalau memang saya harus stop, saya akan stop."
Berpengalaman mengikuti SEA Games, Wilda mengenang bagaimana dia pertama kali tampil pada SEA Games saat masih berusia sekitar 16-17 tahun.
"Sekarang juga masih 17 ha-ha-ha. Pasti saya belajar dari situasi, dari keadaan juga, semua orang berubah, teman berubah, pelatih juga berubah. Tambah lama tambah belajar, bertemu orang baru belajar, bertemu watak baru belajar," tutur Wilda.
Baca Juga: Cerita Rivan Nurmulki Ikuti Liga Jepang, Kesulitan Bahasa hingga Hadapi Budaya Disiplin Tinggi
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar