Keadaan ini pun membuat peria berusia 52 tahun tersebut pun harus turun tangan dan mengambil inisiatif.
Baca Juga: Harapan Pemain PSM Makassar Usai Angkat Trofi Liga 1, Pemerintah Harus Bangun Stadion di Makassar
Erick Thohir berinisiatif dengan memastikan akan memberikan hadiah uang sebesar Rp2 Miliar untuk juara Liga 1 yakni PSM Makassar.
Akan tetapi, karena ketidak jelasan ini Erick mengingatkan agar sistem di sepak bola Tanah Air ini harus segera dibenahi.
Ia bahkan bertekad untuk melakukan bersih-bersih di sepak bola Tanah Air agar bisa lebih transparan nantinya persoalan keuangan di Indonesia.
"Jadi khusus yang ini sudah saya putuskan tadi, supaya jangan melebar hal-hal yang tidak penting. Sudah tahun ini, biar saya ambil posisi, saya kasih Rp 2 miliar buat juaranya, tetapi untuk tahun depan harus menjadi konsisten di Liganya itu sendiri, dan keuangan Liga dan PSSI ini harus benar-benar terbuka dan transparan," kata Erick.
"Dan saya akan bersih-bersih, seperti yang saya lakukan. Uang-uang harus dipertanggung jawabkan, apa yang di Liga, apa yang di PSSI. Dan untuk yg sekarang, saya berikan yanh 2 miliar, tahun depan harus menjadi sebuah sistem, sebuah sistem yang disepakati bersama-bersama, antara Liga, PSSI, dan klub," ucapnya.
"Supaya semua ini terbuka dan tidak ada yang saling menyalahkan ataupun menjatuhkan."
Lebih lanjut, Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan bahwa terkait pemberian hadiah ini dilakukan untuk mengapresiasi pelatih dan pemain.
"Ya kembali, kita kan manusia ya, pemain, pelatih, sudah bekerja keras selama setahun, tentu mereka mengharapkan itu. Keterbukaan dari pada tentu bonus dan lain-lain ya harus ada. Apakah dari liga ke klub nantinya, dan klub ke pemain," tutur Erick.
"Nah karena itu kalau kita sendiri lihat nanti yang namanya aturan liga baru dan PSSI itu semua klub itubharus punya standar, apakah audit buku perenam bulan. Jangan ada nanti klub yang bangkrut, dan pemain tidak dibayar lagi. Kejadian-kejadian ini kan seperti lingkaran yang tidak baik kalau kita tidak bersih-bersih secara manajemennya. Akhirnya apa kita seperti pemadam kebakaran, ada kejadina baru datang, kan tidak bisa seperti itu," tambahnya.
"Dinamika pasti ada namanya juga sepak bola. Tetapi dinamika yang memang sehat, bukan dinamika yang terjadi karena situasionlan. Oleh karena itu saya hari ini mau menjawab dan menyelesaikan ini dulu karena kita mau fokus dan banyak PR lainnya seperti SEA Games, Liganya juga masih berhenti dan mau ada juga persepsi yang berbeda kan ini berbahaya kalau mau membangun transformasi sepak bola yang masih seperti ini."
"Makanya satu-satu, hari ini saya putuskan karena jerih payah pemain dan peltih, dan juga PSM sudah coba sebesar-besarnya, kita kasih bonus. Tetapi ke depan harus ada sistem di Liga, seperti apa, yg namanya biaya pertandingan, atau mungkin match fee untuk pertandingan si klub itu, atau ada ranking 1, 2, 3 dan dari bawah seperti apa. Nah, itu sebelum liga ini saya minta untuk dibuka, sepetti apa, jadi tidak ada sembunyi-sembunyi nanti."
"Sepak bola kan milik rakyat dan masyarakat, kita ini ditugaskan untuk membersihkan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar