BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pastikan PSM Makassar yang keluar sebagai juara Liga 1 2022/2023 mendapatkan hadiah uang sebesar Rp2 Miliar. Hal ini dilakukan PSSI karena Erick enggan ribut dengan permasalahan ini.
Seperti diketahui, PSM Makassar tak mendapatkan dua hadiah yang seharusnya mereka dapatkan setelah menjuarai Liga 1 2022/23.
Tim berjuluk Juku Eja itu hanya mendapatkan titel sebagai jawara Liga 1 musim ini saja.
Akan tetapi, PSM tak mendapatkan bonus atau hadiah uang setelah PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyatakan bahwa tahun ino tak berbeda dengan tahun sebelumnya.
Bahkan pemenang Liga 1 musim ini tak mendapatkan hadiah uang dan PT LIB selaku operator kompetisi telah memberi pernyataan resmi.
Setelah adanya pernyataan itu, pemain-pemain PSM pun mulai ribut dan mengeluarkan unek-uneknya di media sosial.
Sejumlah pemain PSM mencuit di media sosial bahwa setelah kerja keras sepanjang musim, PT LIB hanya memberi penghargaaan berupa trofi.
PT LIB belakangan mengklarifikasi bahwa juara Liga 1 sejak awal disepakati tak akan mendapatkan financial reward.
Namun, setelah adanya pernyataan tersebut bukannya isu reda, tetapi semakin panas dan berbagai spekulasi datang silih berganti.
Erick Thohir pun angkat bicara terkait hal ini karena menurutnya sistem sepak bola di Tanah Air memang tidak konsisten.
Menurutnya sepak bola memang selalu ada dinamika dan harus bisa diselesaikan satu persatu.
"Tentu di sepak bola ini dinamikanya sangat luas, tetapi tentu konteksnya yg saya sampaikan harus satu persatu. Nah, saya melihat situasi kemarin Liga di mana ada perdebatan pemikiran, kok sepertinya Liga tidak konsisten memberikan bonus, ya memang tidak konsisten kalau kita lihat data-datanya 2015 itu tidak ada bonus, 2016, 2017 ada, 2018 sampai skrng tidak ada, artinya apa konsistensi ini tidak terjadi," ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com, Rabu (19/4/2023).
"Saya tidak hanya bicara liga saja, PSSI juga begitu, karena saya bicara dengan liga kenapa kok ini tidak ada bonus, ya memang tadi, tidak konsisten. Lalu kalau ditanya bagaimana kepemilikan Liga dan PSSI, sama Liga sudah merasa juga sudah mentransfer uang ke PSSI, uangnya dipakai apa itu juga yang tidak konsisten," lanjutnya.
"Nah, itu juga yang tidak boleh bercampur uang AFC, uang FIFA Forward, uang Liga gak boleh keccampur-campur. Makanya itu sejak awal ku bilang, perbaikan manajemen yg profesional transparan dan jugan konsisten itu yg diperlukan untuk melakukan transformasi sepak bola Indonesia, jangan saling salah menyalahkan. Tetapi seperti yang saya bilang sejak awal, kita harus instropeksi dan harus perbaiki, tetapi perbaikan itu tak bisa langsung menyeluruh secara sesaat."
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu mengatakan bahwa untuk belakangan ini memang sudah mulai bisa diperbaiki satu persatu.
Sebelumnya permasalahan gagalnya Piala Dunia U-20 yang batal bergulir di Indonesia bisa diselesaikan.
Kemudian persoalan wasit juga sudah mulai dicarikan solusi dengan diberi asuransi dan jaminan terkait dalan satu musim setiap wasit paling tidak harus memiliki 10 hingga 11 kalj meniup peluit.
Terbaru permasalahan juara Liga 1 yang tidak mendapatkan hadiah uang.
Keadaan ini pun membuat peria berusia 52 tahun tersebut pun harus turun tangan dan mengambil inisiatif.
Baca Juga: Harapan Pemain PSM Makassar Usai Angkat Trofi Liga 1, Pemerintah Harus Bangun Stadion di Makassar
Erick Thohir berinisiatif dengan memastikan akan memberikan hadiah uang sebesar Rp2 Miliar untuk juara Liga 1 yakni PSM Makassar.
Akan tetapi, karena ketidak jelasan ini Erick mengingatkan agar sistem di sepak bola Tanah Air ini harus segera dibenahi.
Ia bahkan bertekad untuk melakukan bersih-bersih di sepak bola Tanah Air agar bisa lebih transparan nantinya persoalan keuangan di Indonesia.
"Jadi khusus yang ini sudah saya putuskan tadi, supaya jangan melebar hal-hal yang tidak penting. Sudah tahun ini, biar saya ambil posisi, saya kasih Rp 2 miliar buat juaranya, tetapi untuk tahun depan harus menjadi konsisten di Liganya itu sendiri, dan keuangan Liga dan PSSI ini harus benar-benar terbuka dan transparan," kata Erick.
"Dan saya akan bersih-bersih, seperti yang saya lakukan. Uang-uang harus dipertanggung jawabkan, apa yang di Liga, apa yang di PSSI. Dan untuk yg sekarang, saya berikan yanh 2 miliar, tahun depan harus menjadi sebuah sistem, sebuah sistem yang disepakati bersama-bersama, antara Liga, PSSI, dan klub," ucapnya.
"Supaya semua ini terbuka dan tidak ada yang saling menyalahkan ataupun menjatuhkan."
Lebih lanjut, Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan bahwa terkait pemberian hadiah ini dilakukan untuk mengapresiasi pelatih dan pemain.
"Ya kembali, kita kan manusia ya, pemain, pelatih, sudah bekerja keras selama setahun, tentu mereka mengharapkan itu. Keterbukaan dari pada tentu bonus dan lain-lain ya harus ada. Apakah dari liga ke klub nantinya, dan klub ke pemain," tutur Erick.
"Nah karena itu kalau kita sendiri lihat nanti yang namanya aturan liga baru dan PSSI itu semua klub itubharus punya standar, apakah audit buku perenam bulan. Jangan ada nanti klub yang bangkrut, dan pemain tidak dibayar lagi. Kejadian-kejadian ini kan seperti lingkaran yang tidak baik kalau kita tidak bersih-bersih secara manajemennya. Akhirnya apa kita seperti pemadam kebakaran, ada kejadina baru datang, kan tidak bisa seperti itu," tambahnya.
"Dinamika pasti ada namanya juga sepak bola. Tetapi dinamika yang memang sehat, bukan dinamika yang terjadi karena situasionlan. Oleh karena itu saya hari ini mau menjawab dan menyelesaikan ini dulu karena kita mau fokus dan banyak PR lainnya seperti SEA Games, Liganya juga masih berhenti dan mau ada juga persepsi yang berbeda kan ini berbahaya kalau mau membangun transformasi sepak bola yang masih seperti ini."
"Makanya satu-satu, hari ini saya putuskan karena jerih payah pemain dan peltih, dan juga PSM sudah coba sebesar-besarnya, kita kasih bonus. Tetapi ke depan harus ada sistem di Liga, seperti apa, yg namanya biaya pertandingan, atau mungkin match fee untuk pertandingan si klub itu, atau ada ranking 1, 2, 3 dan dari bawah seperti apa. Nah, itu sebelum liga ini saya minta untuk dibuka, sepetti apa, jadi tidak ada sembunyi-sembunyi nanti."
"Sepak bola kan milik rakyat dan masyarakat, kita ini ditugaskan untuk membersihkan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar