"Dia memperbaiki kesalahan teknik. Latihan kami tidak sekeras di China karena dia (Jeff) sudah mengerti budaya disini," kata pemain asal Ponorogo, Jawa Timur itu.
Angga bertekad jika diberi kepercayaan bermain oleh pelatih, dia akan memanfaatkannya untuk mengasah kemampuan.
"Perbedaan saya sekarang dengan saat SEA Games 2019 adalah lebih pede karena saat itu masih junior, masih kecil juga. Saya juga asih takut, apalagi dilatih oleh Mr Li (Li Qiujiang)," aku Angga.
Angga menjadi salah satu pemain yang mendapat pujian dari Jeff Jiang Jie karena sejak menjalani pelatnas pada 27 Maret dianggap progress-nya paling bagus.
"Mendapat pujian itu, saya terus belajar saja, tidak mau cepat puas," ujar Angga.
Menjadi pebola voli sudah menjadi impian Angga sejak bangku Sekolah Dasar (SD). Karena itu, ketika masuk timnas voli, Angga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan.
"Saya belajar voli mulai SD kelas 5 di Ponorogo. Dari kampung ada kejuaraan antar daerah. Terus dari situ dipanggil pelatih Samator pada 2016. SMP saya berlatih ke Samator karena ingin jadi pemain voli nasional," tutur Angga.
Meski masih berusia 14 tahun, orangtua Angga merelakan dia merantau ke Surabaya demi mewujudkan mimpi sebagai pebola voli nasional.
"Selama di Samator, banyak ilmu yang saya dapat. Banyak pelajaran disana dan lebih disiplin. Pemain panutan saya, pemua pemain di Samator."
Selama berlatih di Samator, Angga latihan pagi hari, lalu siang harinya sekolah.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar