BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Valentino Rossi, akhirnya membeberkan apa yang dikatakannya kepada Marc Marquez saat Sepang Clash terjadi.
Sepang Clash menjadi salah satu episode yang akan dikenang dalam sejarah MotoGP walau bukan untuk sebuah alasan yang diharapkan terjadi.
Pasalnya, dalam insiden yang terjadi di balapan MotoGP Malaysia musim 2015, dua pembalap juara terlibat aksi kotor di lintasan.
Marquez sengaja mengganggu Rossi karena tidak terima dipermalukan saat konferensi pers dengan tuduhan membantu lawan juara.
Keduanya terlibat aksi salip menyalip sebanyak 18 kali.
Rossi akhirnya naik pitam hingga akhirnya mengadang Marquez di Tikungan 14 pada lap ketujuh.
Apa yang terjadi berikutnya adalah keduanya bersenggolan, Marquez terjatuh, Rossi finis ketiga tetapi dihukum start paling belakang pada balapan terakhir.
Rossi sendiri gagal juara setelah tergusur dari puncak klasemen pada lomba terakhir di Valencia.
Rangkaian peristiwa yang dimulai sejak GP Australia itu menyisakan luka mendalam bagi Rossi sebagaimana pengakuannya dalam podcast dengan Gianluca Gazzoli.
Baca Juga: Motor Ducati Menakutkan, Valentino Rossi Belum Restui VR46 Jadi Tim Satelit Yamaha
"Kalau saya memikirkan tiga balapan terakhir dari 2015, perasaannya sama seperti ketika saya mengakhiri musim 2015," katanya, dilansir dari Crash.net.
"Ada luka yang sangat dalam, saya terlalu banyak memikirkannya."
"Untungnya, saya telah melakukan banyak hal lain yang membuat saya bahagia dengan karier saya, tetapi..."
Rossi mengaku sempat memberikan peringatan kepada Marquez karena terus mengganggu lajunya.
Marquez diminta untuk memikirkan masa depannya dan dampak dari perbuatannya terhadap nama baiknya.
"Kamu sadar tidak dengan apa yang sedang kamu lakukan?" kata Rossi menirukan kalimatnya kepada The Baby Alien.
"Kamu membuat rupa yang buruk. Mereka akan mengingatmu hanya karena ini, tak peduli apa yang kamu lakukan, akan seperti ini selamanya."
"Apakah sepadan menghancurkan dirimu sendiri untuk membuat saya kehilangan gelar."
Sayangnya, peringatan Rossi tidak ada gunanya. "Dia tidak melihat ke arah saya, dia tidak memperhatikan," imbuh The Doctor.
Aksi Marquez makin terlihat ironis karena secara tidak langsung dia membantu pembalap dari tim lainnya untuk juara.
Baca Juga: Marquez antara Bertahan atau Menganggur, Honda Beri Kode untuk Percaya Potensi RC213V Lagi
Adalah Jorge Lorenzo, rekan setim Rossi sendiri, yang akhirnya merengkuh gelar juara pada musim itu setelah mampu bangkit pada paruh musim kedua.
"Saya tidak pernah melihatnya sebelumnya, seorang pembalap, apalagi pembalap juara, berlomba untuk membuat rivalnya menang," ujar Rossi.
"Ini tidak pernah terlihat sebelumnya di kompetisi profesional, bahkan di kalangan murid sekolah! Absurd, ini adalah momen yang buruk."
Marquez kemudian terjatuh setelah bersenggolan dengan Rossi.
Gerakan pada kaki kiri Rossi sebelum jatuhnya Marquez membuat publik berpikir bahwa juara dunia sembilan kali tersebut menendang sang rival.
Akan tetapi, Rossi membantah telah menendang Marquez saat itu.
"Dia (Marquez) bilang saya menendangnya tetapi saya tidak melakukannya. Bagaimanapun, dia terjatuh," sahut Rossi.
"Setelah lomba saya menemui steward dan berpikir mereka akan membuatnya start paling belakang, tetapi malah saya yang mendapatkannya."
"Dia menghancurkan sebuah balapan yang krusial, tepat sebelum balapan terakhir," imbuh pembalap yang kini menggeluti balap mobil.
Rossi akhirnya mengakhiri karier dengan raihan sembilan gelar juara dunia.
Sementara gelar Marquez, saat ini sudah berusia 30 tahun, tertahan di angka delapan setelah badai cedera yang dialaminya sejak 2020.
Baca Juga: Falsafah Hidup Rossi Jadi Napas, Tim VR46 Tumbuh Bersama hingga Wujudkan Mimpi di Kelas Para Raja
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar