Di lain sisi, Komang mengakui bahwa dia coba bermain lepas karena sebelumnya dia sempat cedera sehingga merasa tertekan dan susah untuk bangkit.
"Tetapi, hari ini saya coba untuk bermain seperti biasanya saya. Pelatih juga bilang untuk mengeluarkan semua yang saya punya," ucap Komang.
"Lawan kak Gregoria, senior saya, harusnya saya lebih tidak ada pressure. Jadi, mungkin besok saya sambil belajar juga, menyerap ilmu dari dia. Kalah menang bagaimana nanti, saya nothing to lose saja."
Namun, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti langsung tersingkir setelah kalah dari Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (Thailand) 18-21, 11-21.
Pelatih ganda putri yang mendampingi ke Dubai, Prasetyo Restu Basuki mengatakan bahwa Apri/Fadia startnya sangat bagus, polanya masuk sesuai yang direncanakan.
Tetapi setelah interval, lawan mengubah pola dan Apri/Fadia malah masuk dalam pola mereka.
"Setelah hilang beberapa poin, Apri/Fadia mencoba lagi dengan pola yang mereka mainkan di awal, tetapi pasangan Thailand sudah lebih siap. Saat tersusul, mental dan fokus mereka jadi goyah," kata Prasetyo.
"Pada gim kedua, saya meminta Apri/Fadia untuk mencoba banyak variasi tapi lawan selalu berhasil mengantisipasi. Selain itu, kemungkinan Apri/Fadia masih terpikirkan gim pertama."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tournamentsoftware.com, PBSI.id |
Komentar