Nyaris dikejar sampai 12-14, Ahsan/Hendra pun tak mau lengah dan terus menerapkan pola main no lob atau jarang mengangkat bola.
Netting tipis menjadi andalan mereka untuk membuka serangan. Ahsan/Hendra terus memimpin hingga 19-13.
Memasuki poin kritis, Ahsan/Hendra hampir terkejar setelah beberapa kali salah mengantisipasi bola pengembalian lawan.
"Mengucap syukur alhamdulillah untuk pertandingan hari ini. Lawan tadi dari tuan rumah bermain bagus jadi kami harus cepat adaptasi dengan lapangan dan shuttlecock," kata Ahsan dilansir BolaSport.com dari PBSI.
"Tadi memang pas masuk lapangan saya masih ada rasa takut karena memang ini kondisinya belum 100 persen. Mudah-mudahan tidak tambah sakit saja dan bisa terus tampil maksimal," ucap Ahsan.
Sementara itu, Hendra mengakui bahwa dia dan Ahsan tidak memiliki kendala berarti saat menjalani laga babak pertama,
"Hanya adaptasi saja dengan shuttlecock yang kencang," ujar Hendra.
"Pastinya senang bisa melihat dan melawan pemain-pemain dari negara yang tradisi bulutangkisnya tidak bagus atau kurang populer."
"Ini kesempatan mereka untuk merasakan kejuaraan yang lumayan besar juga. Saya harap ke depan mereka tetap semangat dan bisa muncul pemain-pemain bagus dari sana," kata Hendra.
Ganda putra Indonesia menyisakan tiga wakil pada babak kedua. Selain Ahsan/Hendra, ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Baca Juga: Jadwal Kejuaraan Asia 2023 - 12 Wakil Indonesia Berebut Tiket Perempat Final, Gregoria Vs Komang
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar