Loh menambahkan, "Banyak hal yang harus diperbaiki, semoga saya bisa menjadi lebih baik. Saya tak tahu bagaimana akan tampil di SEA Games dan Piala Sudirman, tetapi saya sadar harus memberikan segalanya."
Baca Juga: Final Kejuaraan Asia 2023 - Musuh Bingung, Anthony Ginting Full Senyum
Menurut The Straits Times, final Kejuaraan Asia pertamanya ini adalah anti-klimaks, mengingat bagaimana Loh bergemuruh di Sheikh Rashid Bin Hamdan Indoor Hall di Dubai.
Bayangkan, dia dengan gegap-gempita mengalahkan Lakshya Sen (peringkat 24) dari India, Bahaedeen Ahmad Alshannik (102) dari Yordania, Lee Cheuk Yiu (20) dari Hongkong, dan Lu Guangzu (14) dari China secara straight set dalam waktu kurang dari 45 menit.
Akan tetapi, keadaan berbalik ketika bersua lawan yang lebih tangguh, yang kini telah mengalahkannya dalam empat pertandingan berturut-turut sejak kalah dalam dua pertemuan pertama mereka.
Loh dan pelatihnya, Kelvin Ho, tak menyangka kecerdasan Ginting.
The Straits Times menulis, rencana permainan Ginting mungkin terdengar sederhana, yakni mencegah Loh melepaskan smes 400 km/jam.
Namun, butuh kelas master untuk mengeksekusinya dan memenangi gelar Asia pertamanya.
Peraih medali perunggu Olimpiade berusia 26 tahun itu memulai dengan bermain lebih banyak ke backhand Loh.
Pebulu tangkis andalan Singapura itu hanya bisa membiarkan kok (shuttlecock) beberapa kali mendarat tepat di sudut lapangan.
Masih menurut media Singapura, sempat bersemangat untuk menemukan jalan kembali ke dalam permainannya, Loh malah membuang beberapa pengembalian ke net.
Editor | : | Taufik Batubara |
Komentar