Ia berusaha untuk mencari peluang mendapatkan serangan demi bisa melancarkan smes keras khas yang dimilikinya.
Tapi, hal itu sulit terwujud karena Ginting terus membuat shuttlecock melewati arah stroke pukulannya.
Bahkan sering kali, ujung-ujungnya, Loh yang ragu-ragu apakah ingin mengambil atau melepaskan shuttlecock yang ternyata sangat tipis mendarat di sisi sudut lapangan.
Kelvin Ho selaku pelatih tunggal putra Singapura, mengakui bagaimana cerdasnya Ginting dalam meredam semua serangan anak didiknya.
Adu cepat yang jadi rencana strategi ternyata belum cukup untuk mengimbangi kecepatan Ginting yang pada final tersebut mampu mengungguli Loh.
Baca Juga: Main Cepat tapi Lawannya Anthony, Pelatih Loh Kean Yew Salah Strategi di Final Kejuaraan Asia 2023
"Rencana kami hari ini adalah bermain dengan kecepatan tinggi dan menciptakan peluang menyerang," ucap Kelvin.
"Namun akselerasi Ginting sangat cepat sekali dan dia terus menjaga inisiatif sampai Kean Yew sulit melepaskan senjatanya atau mengontrol kok dengan baik."
"Hal positifnya adalah hampir sepanjang pekan, Kean Yew dapat menemukan momentumnya untuk menampilkan permainannya dengan keterampilan tambahan yang kami kerjakan untuk membuatnya menjadi pemain yang lebih komplet."
"Dia masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan pada keterampilannya, kontrolnya, serta bagaimana dia mempertahankan akselerasinya untuk mendukung permainannya, dan gaya yang berbeda menghadapi lawan yang berbeda," pungkas Kelvin Ho.
Di sisi lain, kekalahan Loh Kean Yew tetap menjadi alarm bagi tunggal putra Indonesia lainnya.
Sebab pemain ranking tujuh dunia itu bakal diikutikan Singapura untuk SEA Games 2023 di Kamboja.
Meski kalah di final Kejuaraan Asia 2023, perjalanan Loh Kean Yew dari babak pertama sampai semifinal patut menjadi gambaran kekuatannya.
Loh mengalahkan sejumlah nama tunggal putra Asia yang yang tangguh seperti Lakshya Sen (India), Lee Cheuk Yiu (Hong Kong) sampai Lu Guang Zu (China).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Straits Times |
Komentar