BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mendapatkan gelar Hall of Fame dari Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA).
Dia secara resmi mendapatkan predikat bergensi Hall of Fame K League yang dilaksanakan di Ambassador Pullman Grand Ballroom di Jangdong-dong, Seoul, Selasa (2/5/2023).
Acara ini digelar untuk memperingati 40 tahun berjalannya Liga Sepak Bola Profesional Korea Selatan (K League).
Dalam penghargaan tersebut ada dia kategori yakni "Stars" dan "Leaders".
Penghargaan ini dibagi berdasarkan dekade yang berbeda.
Shin mewakili dekade ketiga K League, pertimbangan yang diberikan yakni dia cukup bersinar saat menjadi pemain.
Baca Juga: Sempat Buat Penasaran Rekan Shin Tae-yong, Satu Kiper Klub Eropa Segera Jalani Naturalisasi
Pelatih timnas Indonesia tersebut meraih gelar Rookie of the Year pada tahun 1992.
Selanjutnya, sosok yang saat bermain menempati pos gelandang ini mampu meraih 99 gol, 68 assist dalam 401 penampilan di K League.
Shin Tae-yong akhirnya berhak atas penghargaan kategori 'Stars' setelah mendapatkan 21.881 suara.
View this post on Instagram
Dalam kesempatan ini, Shin Tae-yong mengaku bangga mendapatkan penghargaan tersebut.
Namun, dia cukup sedih karena tidak bisa membawa orang tuanya ke acara karena faktor jarak.
"Saya berterima kasih atas penghargaan luar biasa dari Hall of Fame."
"Hal yang paling sulit bagi seorang atlet adalah orang tua mereka.
"Saya ingin ibu saya ada di sini hari ini, tetapi dia tidak bisa datang karena kampung halamannya adalah Yeongdeok, Gyeongbuk."
"Sebagai gantinya, ayah mertua dan ibu mertua saya ada di sini, dan saya berterima kasih kepada kedua putra saya yang telah menominasikan saya untuk mendapatkan penghargaan ini," kata Shin Tae-yong dilansir BolaSport.com dari laman Sportal Korea.
Baca Juga: Erick Thohir Siapkan Kejutan Pelatih pada Bulan Mei, Apakah Pengganti Shin Tae-yong?
Pelatih berusia 51 tahun ini menegaskan jika dia berusaha untuk menyebarkan nilai-nilai yang didapatkan di K League ke timnas Indonesia.
Salah satunya adalah terkait mental bertarung yang jadi kunci Korsel lolos ke Piala Dunia.
Dia juga akan berusaha untuk memberikan bantuan agar kompetisi kasta tertinggi di Korsel tersebut bisa terus berkembang.
"Saya telah bertindak sebagai 'penginjil' K League selama melatih Indonesia."
"Saya menekankan pada kekuatan mental para pemain Indonesia, yang merupakan rahasia dari 10 kali lolosnya Korea ke Piala Dunia."
"Saya merasa berada di sini lebih karena penampilan saya di K League daripada di tim nasional."
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk mengembangkan K League," tambahnya.
Shin juga bercerita tentang kariernya sebagai pemain, salah satunya bermain di Ilhwa Cheonma dari tahun 1992 hingga 2004.
Setelah karirnya tersebut dia pindah ke Seongnam Ilhwa dan menuju Brisbane Roar sebelum memutuskan pensiun.
Dia berharap pemain-pemain muda saat ini bisa mendapatkan inspirasi untuk bisa lebih baik ke depannya.
"Saya tidak lagi bersama Ilhwa dan saya bersama Seongnam sekarang, tetapi saya bangga menjadi pemain K League One."
"Saya harap para junior merasakan kebanggaan K League dan berjuang untuk itu juga," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Sportal Korea |
Komentar