BOLASPORT.COM - Pelatih Myanmar, Michael Feichtenbeiner berbicara soal level tim asuhannya yang berbeda dengan timnas U-22 Indonesia.
Timnas U-22 Myanmar akan menghadapi timnas U-22 Indonesia pada laga kedua Grup A SEA Games 2023.
Timnas U-22 Myanmar bakal menghadapi skuad Garuda Muda di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (4/5/2023).
Myanmar sebenarnya tidak berbeda jauh dengan timnas U-22 Indonesia.
Baca Juga: Dua Target Irfan Jauhari di Laga Timnas U-22 Indonesia Vs Myanmar, Cetak Gol!
Tim berjulukan The Asian Lions itu menang tipis 1-0 atas Timor Leste dalam laga perdana pada Selasa (2/5/2023).
Sedangkan timnas U-22 Indonesia menang 3-0 atas Filipina pada Sabtu (29/4/2023).
Jelang menghadapi timnas U-22 Indonesia, juru taktik Myanmar pun bicara soal kekuratan tim asuhan Indra Sjafri.
Michael Feichtenbeiner mengatakan bahwa timnas U-22 Indonesia datang ke SEA Games 2023 dengan motivasi tinggi.
Oleh karena itu, pemain yang dibawa ke ajang dua tahunan ini juga tidak main-main.
Feichtenbeiner mengatakan pemain timnas U-22 Indonesia yang dibawa ke Kamboja adalah pemain-pemain bagus.
Bahkan Rizky Ridho dan kawan-kawan diyakini memiliki pengalaman yang bagus.
Apalagi sebagian pemain yang membela skuad Garuda Muda rata-rata telah main reguler di kompetisi Liga 1.
Baca Juga: Janji Ramadhan Sananta untuk Timnas U-22 Indonesia saat Lawan Myanmar
Dengan begitu, Feichtenbeiner menilai para pemain timnas U-22 Indonesia berada di level yang berbeda dengan Myanmar.
Witan Sulaeman dan kawan-kawan memang tampil reguler di Liga 1 dan tentu itu membuat mereka memiliki banyak pengalaman dalam bermain.
“Jika saya lihat daftar pemain dari Indonesia, mereka bermain untuk Persija Jakarta, Makassar, dan klub besar lainnya,” ujar Michael Feichtenbeiner kepada awak media, Selasa (2/5/2023).
“Mereka juga bermain sebanyak 20 hingga 22 pertandingan."
"Itu merupakan level yang berbeda buat kami,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Feichtenbeiner mengakui bahwa timnas U-22 Indonesia pada ajang dua tahunan ini merupakan salah satu tim bagus.
Marselino Ferdinan dan kawan-kawan diyakini merupakan pemain-pemain yang bagus.
Ia mengaku ini berbeda dengan Myanmar yang hanya membawa pemain muda.
Menurutnya, Myanmar membawa pemain muda dengan rata-rata kelahiran tahun 2004 dan 2005.
Baca Juga: Hasil SEA Games 2023 - Diwarnai Gol Telat, Filipina vs Kamboja Berakhir Imbang
Ia mengaku mereka memang telah bermain di Liga Myanmar.
Akan tetapi, tak semua pemain muda mendapatkan menit bermain.
Sehingga tak banyak pemain yang memiliki banyak pengalaman seperti pemain timnas U-22 Indonesia.
“Di sini (SEA Games), Indonesia merupakan tim yang sangat kuat."
"Sedangkan tim kami menjadi tim paling muda karena hanya punya pemain kelahiran 2004 dan 2005,” kata Feicktenbeiner.
“Mereka semua bermain di Liga Myanmar tapi mereka tidak mendapat kesempatan tampil reguler di tim utama,” ucapnya.
Situasi ini memang tidak mudah untuk pemain Myanmar.
Apalagi beberapa tahun terakhir Feichtenbeiner mengaku sepak bola Myanmar sempat kesulitan.
Baca Juga: Belum Cetak Gol di SEA Games 2023, Striker Timnas U-22 Indonesia Tak Terbebani
Dari permasalahan Covid-19 dan yang lainnya.
Menurutnya hal ini memiliki dampak yang luar biasa karena Liga juga sempat berhenti dan ikut bukan sebuah keuntungan buat tim.
Justru berhentinya liga bisa menjadi kelemahan buat Myanmar karena semakin banyak pemain yang tidak mendapatkan jatah bermain di kompetisi.
Situasi ini pun yang membuat Feichtenbeiner pusing karena pemain yang dibawa ke SEA Games 2023 juga pemain yang tak tampil pada event sebelumnya.
Sehingga semua butuh dipersiapkan secara matang dan tanpa masalah.
“Dalam beberapa tahun terakhir, di Myanmar tidak mudah buat pemain karena ada Covid-19 dan lainnya,” kata Feichtenbeiner.
“Liga juga terhenti selama dua tahun, jadi ini buukan sebuah keuntungan,” tuturnya.
Baca Juga: Berkat Persija, Rio Fahmi Tampil Mentereng di Timnas U-22 Indonesia
Dengan situasi yang ada saat ini, alih-alih mencemaskan pertandingan melawan Indonesia nantinya.
Sang nakhkoda mengaku bahwa ia harus tetap berusaha dan optimistis bisa terus mengembangkan skill para pemain.
Bahkan dalam ajang dua tahunan ini para pemainnya diharapkan bisa menyerap banyak pengalaman bertanding nantinya.
“Saat ini kami berusaha untuk terus berkembang dan mendapatkan pengalaman buat pemain,” pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar