Terlebih, tim voli putra Singapura telah menelan kekalahan telak 0-3 dari tuan rumah Kamboja (14-25, 19-25, 20-25).
Walau demikian, skuad Merah Putih enggan terlena.
Apalagi beberapa aspek non-teknis seperti kondisi lapangan masih terus berupaya disesuaikan dengan seluruh tim.
"Evaluasi dari tim sendiri, kami masih beradaptasi dengan lapangan dan kondisi," ujar Nizar Zulfikar.
"Karena kami kan baru juga di (stadion) ini, dan kami bertanding di siang hari, baru dapat kesempatan untuk latihan satu kali."
"Jadi kalau ada kekuarang, iya pasti masih ada, tetapi pelan-pelan diperbaiki."
"Hampir semua ada kekurangannya. Tapi balik lagi karena ini masih adaptasi kondisi baru, ya saya kiri wajar," timpa kapten tim Jakarta Bhayangkara Presisi itu.
Catatan prestasi timnas voli putra Indonesia dengan Singapura memang cukup kontras di ajang SEA Games.
Jika Indonesia sedang dalam track menuju hat-trick, Singapura justru tengah paceklik.
Skuad arahan Suntorn Phoseeta itu terakhir kali meraih medali di ajang SEA Games 1993 alias 30 tahun lalu, dengan perolehan medali perunggu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Antaranews |
Komentar