BOLASPORT.COM - Tunggal putra andalan Singapura, Loh Kean Yew, mengakui bahwa ia kesulitan tiap kali berhadapan dengan beberapa pemain tunggal putra dari Indonesia. Termasuk terakhir kali saat digilas Anthony Sinisuka Ginting pada final Kejuaraan Asia 2023 pekan lalu.
Final Kejuaraan Asia 2023 di nomor tunggal putra itu memang bisa dikatakan berjalan anti-klimaks khususnya bagi Loh Kean Yew.
Pemain yang kini berperingkat empat dunia itu justru banyak tidak berdaya tatkala menghadapi serangan Anthony Sinisuka Ginting.
Loh gagal mengimbangi kecepatan Ginting hingga harus rela menelan kekalahan telak, 8-21, 12-21 hanya dalam 28 menit alias tak sampai setengah jam.
Sebuah hasil yang sangat di luar prediksi jika melihat penampilannya sejak babak pertama, yang berhasil membabat sejumlah lawan-lawan alot yang berpotensi jadi kuda hitam.
Sebut saja seperti Lakshya Sen (India), Lee Cheuk Yiu (Hong Kong) sampai Lu Guang Zu (China), Loh Kean Yew mengalahkan mereka semua dalam permainan dua gim langsung di bawah durasi 45 menit.
Padahal pemain berusia 25 tahun itu sendiri sejatinya dianggap sebagai satu dari dua tunggal putra tercepat di dunia saat ini, selain Ginting.
Tak ayal, setelah terbantai begitu telak di final Kejuaraan Asia 2023 dari Anthony Ginting, Loh Kean Yew mulai sibuk merenungkan apa yang salah dan kurang dari performanya.
Apalagi jika menilik rekor pertemuannya dengan Ginting, terlihat semakin miris.
Baca Juga: Sudirman Cup 2023 - Malaysia Tegas Batasi Atletnya Main Medsos
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Straits Times |
Komentar