"Tidak bisa memperjuangkan apa yang saya pikir bisa saya perjuangkan, dengan hidup saya yang sudah terselesaikan, dengan seorang putri."
"Saya ingin balapan untuk bersenang-senang dan itulah mengapa saya pergi ke Aprilia," ujarnya seperti dikutip BolaSport.com dari Motosan.
Meski demikian, periode sulit Vinales tak langsung berakhir begitu saja saat dirinya resmi berlabuh ke Aprilia.
Vinales bahkan menjelaskan bagaimana sulitnya beralih dari motor dengan jenis mesin Inline 4 ke mesin V4.
"Perubahan dari Yamaha ke Aprilia, bagi saya, sama sulitnya dengan mulai menulis dengan tangan kiri saya," kata Vinales.
"Hari-hari pertama agak menegangkan karena mereka memiliki gambaran tentang saya yang tidak seperti itu, mereka mengira saya adalah orc dari Mordor."
Baca Juga: RNF Aprilia Apes, Terancam Kehilangan 2 Pembalap Sekaligus Jelang MotoGP Prancis 2023
Vinales kemudian berbicara tentang pengalamannya bekerja bersama tim yang bermarkas di Noale, Italia itu.
"Hal yang baik tentang Aprilia adalah Anda berbicara secara langsung, tidak ada perantara yang dapat mengubah apa yang saya katakan," ujar Vinales.
"Di merek lain yang pernah saya ikuti, itu lebih sulit karena selalu ada orang di tengah."
"MotoGP membutuhkan banyak pengorbanan karena kita semua ingin menang, tetapi hanya satu yang menang", ujar Vinales.
Baca Juga: Lorenzo Berpikir Ducati Akan Beri Gaji 'Rendah' untuk Marquez jika Butuh Motor untuk Menang
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar