Para atlet Indonesia menghadapi tantangan karena harus menghadapi negara-negara lain di mana cabor ini lebih dahulu populer seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar.
Alfadhila pun tadinya merupakan atlet pencak silat.
Alfadhila menekuni disiplin baru ini hanya dalam waktu enam bulan sejak masuk ke pemusatan latihan kun bokator pada November lalu.
Dituturkan Alfadhila bahwa tantangannya adalah pada posisi kuda-kuda.
"(Kun bokator) harus stand by. Sedangkan pencak silat itu full power, power dan ada gerakan lihainya," terang atlet asal Depok tersebut.
Baca Juga: 2 Tunggal Putra Kejar Tayang, Tampil pada SEA Games dan Sudirman Cup 2023 Sekaligus
"Kalau ini benar-benar full di kategori saya, monoton. Jadi itu tantangan untuk melawan boring-nya itu yang susah karena di silat kan banyak jurusnya."
Indonesia menurunkan enam atlet kun bokator yang sudah memperebutkan medali sebelum upacara pembukaan pada Jumat (5/5/2023).
Mereka adalah Alfadhila, Riana Oktavia (bokator spirit form perseorangan putri), Gema Nur Arifin (shield form perseorangan putra bamboo).
Kemudian Delsya Anggraeni (shield form perseorangan putri bamboo), Dzaki Fadhulrrohman (hands form perseorangan putra bare), dan Dwi Jayanti (hands form perseorangan putri bare).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar