"Saya kehilangan ibu, bahkan tidak ingat kapan tahun pastinya. Tiga bulan kemudian, ayah saya kehilangan pekerjaan. Sungguh berat bagi keluarga kami," katanya mengenang perjuangan masa kecil.
"Saudara saya menjual koran dan jeruk di jalanan, dan saya menjual air dalam botol di tengah lalu lintas. Kami harus bertahan hidup, jadi kami bekerja bersama-sama."
"Pada malam harinya, kami semua mengumpulkan uang di atas meja dari hasil bekerja."
"Kami memberikan semuanya kepada kakak perempuan kami. Dia yang memasak serta mengatur segala hal," ujar striker kelahiran 29 Desember 1998.
Sepak bola terbentang sebagai jalan Osimhen melarikan diri dari kemiskinan dan segala kesulitan hidup.
Baca Juga: Daftar Juara Liga Italia - Napoli Hancurkan Dominasi Trio Raksasa Utara
Semua memori tersebut berjasa membentuk mentalitas baja, sikap pantang menyerah, dan keinginannya untuk terus maju.
Dari memulai perjalanan bersama akademi lokal, Ultimate Strikers Academy, karier Osimhen terus menanjak.
Ia lolos seleksi timnas junior Nigeria, lalu direkrut Wolfsburg, Lille, dan akhirnya menyandang rekor pemain termahal dalam sejarah Napoli ketika diangkut seharga 80 juta euro pada 2020.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sportmediaset.mediasetit |
Komentar