BOLASPORT.COM - Tunggal putri Malaysia, Siti Nurshuhaini tak bisa menahan tangis usai dirinya gagal menyelamatkan tim putri Malaysia dari kekalahan memalukan melawan Filipina pada SEA Games 2023.
Tekanan yang dipikul Siti Nurshuhaini memang cukup berat pada laga tersebut.
Turun di partai ketiga dalam kedudukan Malaysia tertinggal 0-2, pemain 19 tahun itu tentu dibayangi rasa wajib menang jika ingin memperpanjang nafas tim putri Negeri Jiran.
Di atas kertas, Nurshuhaini jelas lebih diunggulkan atas lawannya Maria Bianca Ysabel Carlos.
Pasalnya, wakil Filipina itu belum memiliki peringkat sama sekali dalam daftar ranking dunia BWF.
Namun, alih-alih menyelamatkan tim Malaysia, pemain yang pernah mengantarkan negaranya meraih medali perunggu Kejuaraan Beregu Asia 2022 itu justru dilibas hanya dalam 34 menit.
Nurshuhaini kalah dua gim langsung dengan skor 16-21, 18-21.
Hasil itu membuat Malaysia kalah telak 0-3 dari Filipina setelah pada dua partai sebelumnya Tan Zhing Yi dan Valeree Siow/Low Yee Yuan juga kalah.
Melansir dari The Star, Nurshuhaini berderai air mata ketika harus mennjawab sejumlah pertanyaan media usai laga menyesakkan bagi skuad Negeri Jiran itu.
Baca Juga: Bulu Tangkis SEA Games 2023 - Malaysia Tertampar Keras dengan Kekalahan Telak dari Filipina
Tangisnya sulit ditahan.
Kekecewaan besar yang dirasakan Nurshuhaini bukan sekadar karena Malaysia gagal lolos semifinal dan tidak dapat menggaransi medali SEA Games 2023.
Tetapi karena ia lagi-lagi gagal menembus kegagalannya usai debutnya pada SEA Games 2021 lalu juga berakhir kandas di perempat final akibat Malaysia kalah 1-3 dari Vietnam.
Kala itu, Nurshuhaini yang jadi ujung tombak tampil di partai pembuka, kalah telak 9-21, 18-21 dari Nguyen Thuy Linh.
"Sama seperti tahun lalu, saya sangat kecewa pada diri sendiri karena tidak bisa tampil baik untuk negara saya," ujar Nurshuhaini menyesali.
"Waktu kalah dari Vietnam (edisi 2021), saya tidak bisa memberikan keunggulan yang baik lebih dulu untuk tim."
"Dan kali ini saya malah tidak bisa menyelamatkan tim (dari kekalahan)," keluhnya.
Runner-up Czech Open 2022 itu benar-benar tidak bisa melawan beban besar yang ada pada pundaknya saat melihat tim Malaysia tertinggal 0-2.
Baca Juga: Bulu Tangkis SEA Games 2023 - Dibuka Eksperimen Komang, Ditutup Aksi Ester yang Meyakinkan
Sebab itu merupakan pertama kalinya Malaysia di ambang kekalahan melawan tim Filipina yang tidak lebih diunggulkan.
"Saya sangat ingin menebus (kesalahan) diri saya dari edisi sebelumnya, tetapi kali ini tekanannya agak besar karena itu adalah laga wajib menang," kata dia.
"Saya juga agak kesulitan mengontrol pukulan saya karena kondisi berangin di sini," ucapnya mengomentari venue Badminton Hall Morodok Techo, di Phnom Penh, Kamboja.
"Sekarang saya perlu belajar dari kekalahan ini dan segera mengalihkan fokus (ke pertandingan selanjutnya)," imbuh Nurshuhaini yang juga akan tampil di nomor perorangan.
Bagi Malaysia, kekalahan dari Filipina jelas menjadi kekalahan memalukan.
Soal gagal ke semfiinal itu sudah pernah terjadi pada edisi 2021 lalu.
Tetapi kalah dari tim Filipina adalah yang pertama kali mereka alami sebagai salah satu negara bulu tangkis di ASEAN.
Bahkan, ini merupakan semifinal pertama bagi skuad Negeri Tagalog sepanjang penyelenggaraan event beregu SEA Games.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar