Akan tetapi, ada satu hal yang membuat mereka bisa menenangkan diri di masa-masa genting.
"Sebelumnya mengucap Alhamdulillah bisa diberikan kemenangan dan tidak ada cedera," kata Bagas dalam keterangan resmi dari PBSI.
"Di pertandingan hari ini kami sangat tegang, karena final beregu dan sedang tertinggal 0-1," akunya.
"Walau permainan kami kurang yakin, tetap berusaha untuk menyelesaikan pertandingan dengan baik.
"Kami saling menenangkan satu sama lain, itu kunci kami bisa menang tadi," tandasnya.
Fikri juga merasakan tekanan saat tertinggal jauh, situasi yang bisa menjegal pemain jika tidak mampu mengatasi.
Gemuruh penonton di Badminton Hall Morodok Techo, termasuk pendukung Indonesia, makin membuatnya tegang.
"Di gim kedua kami tertinggal lima poin, itu membuat kami semakin tertekan," kata pemain jebolan SGS PLN Bandung itu.
"Tapi kami coba berusaha bangkit, percaya kemampuan diri sendiri dan partner juga."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar