BOLASPORT.COM - Pengunduran diri pesilat Indonesia, Bayu Lesmana, pada final nomor tanding SEA Games 2023 membuat geger. Namun, kepala pelatih, Indro Catur Haryono, merasa masalah ini tak perlu diperpanjang.
Bayu Lesmana diketahui mundur dari kompetisi jelang final kelas tanding U-45 atau di bawah kelas 45kg pada cabang olahraga pencak silat SEA Games 2023.
Seharusnya Bayu menghadapi petarung tuan rumah, Non Sromoachkroham, dalam pertandingan perebutan emas. Bayu sendiri tidak mengalami cedera.
Baca Juga: SEA Games 2023 - Drama Emas Ke-33, Indonesia Harus Menunggu Lama
Keberhasilan Non Sromoachkroham kian tidak biasa karena dia juga melangkah ke final tanpa bertanding di semifinal.
Sekadar informasi, kelas tanding U-45 hanya diikuti empat peserta dengan kompetisi digelar menggunakan format sistem gugur.
Artinya, Non Sromoachkroham meraih medali emas tanpa bertanding.
Fenomena tidak lazim ini sontak mencuri perhatian sejak dibagikan pelatih Bayu di Binaan IPSI Kota Bandung PAL (Program Atlet Andalan), Iedham Paramour.
Akan tetapi, Indro Catur selaku pelatih mengklarifikasi bahwa hasil nomor tanding U-45 memang sudah disepakati sejak awal.
Medali emas gratis ini menjadi "bentuk apresiasi" negara-negara lain, termasuk Indonesia, kepada Kamboja karena mau mempertandingkan pencak silat.
Pencak silat memang masih asing di Kamboja.
Di SEA Games 2023 Kamboja mempertandingkan bela diri tradisional mereka yaitu kun bukator dan kun khmer.
Indonesia sejatinya telah melakukan kerja sama pertukaran ilmu dengan Kamboja antara pencak silat dan kun bokator sebagai bagian dari lobi.
Merah Putih akhirnya menjadi juara umum di pencak silat SEA Games 2023 dengan raihan 9 medali emas, 6 medali perak, dan 1 perunggu.
Sayangnya, kesuksesan ini harus dibayar dengan pengorbanan Bayu.
Baca Juga: Klasemen Medali SEA Games 2023 - Tim Indonesia Tembus 40 Medali Emas
Nomor yang diikuti Bayu memiliki nilai tawar yang lebih lemah karena awalnya hanya akan diikuti tiga kontestan dari Indonesia, Kamboja, dan Singapura.
Kamboja sempat menolak untuk mempertandingkannya tetapi akhirnya melunak setelah proses diskusi.
Satu atlet dari Malaysia, yang langsung mundur di babak semifinal, dimasukkan walau emas harus menjadi milik Kamboja sebagai gantinya.
Indro menegaskan bahwa Bayu sudah diberi tahu masalah ini dan menerimanya.
"Sudah clear," kata Indro, dilansir BolaSport.com dari Antaranews.com.
"Bayunya sendiri juga gak ada masalah. Bayu juga heran, lah kok jadi rame seperti ini."
"Saya kan hanya menyampaikan ke pelatih (Iedham Paramour), tetapi pelatih sendiri yang membuat seperti itu."
"Padahal dia gak datang juga, gak tahu kronologinya juga," imbuhnya.
Bayu harus puas dengan medali perak setelah mengalahkan Dhani Andika Bin Razali di semifinal.
Baca Juga: Rekap Bulu Tangkis Beregu SEA Games 2023 - Indonesia Rajai ASEAN Lagi dan Gelagat Tak Wajar Kamboja
Perak sudah diputuskan akan menjadi pencapaian tertingginya.
Indro kembali menekankan bagaimana Kamboja patut diapresiasi karena tetap mau mempertandingkan pencak silat walau bukan cabor potensial.
"Dia (Kamboja) sebagai penyelenggara tidak pernah protes apapun. Itu yang membuat semua teman-teman negara juga mengapresiasi," ujar Indro.
"Jadi dengan kejadian seperti itu akhirnya kita menerima ketika untuk kelasnya Bayu yang menang dari Kamboja."
"Jadi itu dari kesepakatan yang tidak dipertandingkan atau dipertandingkan, tetapi tuan rumah yang harus mendapatkan keuntungan," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar