Tetapi bahkan sebelum putusan itu, Pengurus FIM telah mengubah kata-kata hukuman, pasca-Portimao, untuk menyatakan bahwa hukuman akan diberikan pada balapan Grand Prix berikutnya di mana pembalap berpartisipasi".
Pengecualian satu-satunya adalah jika pembalap melewatkan balapan berikutnya karena cedera atau penyakit berikutnya dan tidak terkait dalam hal ini hukuman tidak akan dialihkan.
Tetapi, pembalap berjulukan Baby Alien itu memperingatkan bahwa para pembalap sekarang mungkin berusaha untuk kembali lebih awal dari cedera mereka hanya untuk memenuhi penalti.
Selanjutnya, mereka memilih pensiun dari balapan. Sebuah langkah yang akan menciptakan 'citra buruk' serta membahayakan diri sendiri dan orang lain.
"Ketika saya menerima penalti itu, saya mendatangi steward di Portimao dan saya sepenuhnya setuju menerimanya karena itu adalah kesalahan besar," kata Marquez dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Tetapi, yang saya terima (hukuman) untuk GP Argentina. Tertulis di sana di atas kertas dan saya tandatangani," ucap Marquez.
"Saya bertanya kepada steward lagi apakah ini (penalti) untuk Argentina?’ Mereka menjawab ya. Saya menjalani operasi, lalu, entah mengapa, setelah dua hari, seseorang mengubah penalti. Saya tidak tahu siapa, tetapi itu bukan salah saya," tutur pembalap asal Spanyol itu.
"Percayalah, hukuman terburuk adalah berada di rumah selama tiga balapan. Sekarang, sepertinya (kata-kata penalti) diubah menjadi ‘balapan berikutnya yang akan Anda ikuti’, jika Anda tidak cedera."
Namun menurut Marquez, keputusan itu bukan solusi terbaik karena pembalap akan mengambil lebih banyak risiko.
"Kami sudah memiliki beberapa situasi di masa lalu. Misalnya, (Luca) Marini di Moto2 melakukannya dan itu normal. Hal itu akan membuat para pembalap memaksa lebih banyak untuk comeback (lebih awal)," ucap Marquez.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar