"Saya tadi di gim pertama masih belum enam mainnya," aku Rehan dalam siaran pers PBSI yang diterima BolaSport.com.
"Mungkin karena kemarin di beregu kami tidak main, jadi tadi masih beradaptasi dengan angin, terutama shuttlecock yang agak susah dikontrol," tambahnya.
Sementara itu, Lisa mengungkap kunci mereka akhirnya berhasil keluar dari tekanan di poin krusial adalah saling komunikasi.
"Saat poin setting di gim pertama, saya coba mengingatkan Rehan untuk lebih tenang lagi," kata Lisa.
"Mereka (lawan) kan tampil lepas, sementara kami ada beban sedikit," tandasnya.
Baik Rehan dan Lisa bersyukur mampu melampaui rintangan dan lolos ke semifinal yang artinya sudah menggaransi setidaknya medali perunggu.
"Di gim kedua baru kami mulai dapat ritme dan pola permainan yang kami inginkan," ucap Rehan.
"Alhamdulillah kami dapat mengatasi ketegangan di pertandingan pertama ini."
"InsyaaAllah di pertandingan selanjutnya, permainan kami akan lebuh baik," janji Rehan.
Mereka juga berharap bisa memaksimalkan kesempatan yang diberikan, apalagi mereka juga dapat target untuk bisa mewujudkan capaian medali emas.
"Medali emas di beregu putra dan perak di beregu putri kemarin pasti menambah keyakinan kami untuk meraih medali lagi di perorangan," kata Rehan.
"Alhamdulillah kesempatan kami main di SEA Games akhirnya datang juga. Setelah seminggu lebih kami di sini," sahut Lisa.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar